Pojok Istana

Mohon Dilakukan Biar Segera Hidup Normal! Ini Motivasi dari Sang Kepala Negara bagi Masyarakat Indonesia

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 19/09/2021 13:25 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menekankan seluruh stakeholder terus mengenjot program vaksinasi nasional bagi masyarakat berusia 12 tahun ke atas. Hal tersebut dilakukan agar Indonesia bisa segera keluar dari pandemi COVID-19.

Namun, Jokowi mengingatkan agar masyarakat yang mendapat vaksinasi tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

"Pelajar dan guru, perawat dan dokter, anak muda sampai lanjut usia, petani dan nelayan, pengemudi ojek sampai pilot, dan semua orang berusia 12 tahun ke atas: harus divaksinasi. Hanya dengan vaksinasi dan ketaatan menjalankan protokol kesehatan, kita bisa keluar dari jerat pandemi ini," kata Jokowi melalui akun instagramnya @jokowi, dikutip Minggu, 19 September 2021,

Jokowi menyadari semua lapisan masyarakat telah merindukan hidup dengan situasi yang normal. Untuk itu, presiden kembali mendorong semua masyarakat ikut program vaksinasi nasional yang disediakan pemerintah supaya dapat beraktivitas normal lagi.

"Kita sama-sama merindukan kehidupan dalam suasana yang normal, bisa bersekolah tatap muka, dan bekerja mengejar kemajuan bangsa ini," imbuhnya.

Seperti diketahui, Data Satgas hari ini, Sabtu, 18 September 2021, jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah sebanyak 3.385 orang. Jadi total orang yang terkonfirmasi COVID-19 secara nasional jumlahnya 4.188.529 orang.

Sedangkan, orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini bertambah sebanyak 7.076 orang. Jadi, total orang yang sembuh dari corona secara nasional jumlahnya mencapai 3.983.140 orang.

Begitu juga angka kasus kematian akibat COVID-19 ada penambahan juga sebanyak 185 orang. Jika ditotal orang yang meninggal akibat corona sampai hari ini jumlahnya mencapai 140.323 orang.

Untuk kasus aktif bertambah sebanyak 3.876 Totalnya kasus aktif sebanyak 65.066 spesimen bertambah sebanyak 276.094 dan untuk suspek berjumlah 364.144.*

Artikel Terkait