Nasional

Licik! Polisi Bongkar Tipu Muslihat Napoleon Masuk Sel lalu Aniaya Muhammad Kace

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 22/09/2021 18:30 WIB


Irjen Napoleon Bonaparte dan Muhammad Kace (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Terdakwa kasus pencurian uang, Irjen Napoleon Bonaparte secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap tersangka kasus dugaan penistaan agama, Muhammad Kace di Rutan Bareskrim Polri.

Namun, pertanyaannya bagaimana seorang Napoleon masuk ke dalam sel Kace untuk menganiayanya?

Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa Napoleon menggunakan cara licik yakni dengan mengganti gembok standar dengan gembok milik `Ketua RT`.

"Gembok standar untuk kamar sel korban diganti dengan `gembok milik Ketua RT` atas permintaan NB, makanya mereka bisa mengakses," ujar Brigjen Andi Rian Djajadi, saat dihubungi, Senin (20/9/2021).

Andi tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana gembok standar itu bisa diganti. Dia hanya mengatakan `Ketua RT` di blok rutan Kace ditahan juga merupakan seorang tahanan berinisial H alias C.

"Ketua RT-nya napi juga inisial H alias C," imbuhnya.

Sebelumnya, Muhammad Kace diduga dianiaya oleh Irjen Napoleon Bonaparte yang merupakan sesama tahanan di Rutan Bareskrim Polri. Polisi mengatakan Muhammad Kace selaku korban sudah diperiksa di dalam kasus tersebut.

"Korban sudah duluan diperiksa dan 5 saksi lain," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi.

Andi menjelaskan Irjen Napoleon sebagai terduga pelaku belum diperiksa. Dia menyebut Irjen Napoleon baru akan diperiksa besok.

Sementara itu, lanjut Andi, pihaknya akan kembali memeriksa 7 saksi di kasus dugaan penganiayaan Muhammad Kace. Dari 7 orang yang diperiksa itu, 4 di antaranya merupakan penjaga Rutan Bareskrim, dan 3 lainnya adalah narapidana (napi).

"Ya dari petugas rutan juga ada 4 orang akan diperiksa sebagai saksi, dan 3 tahanan," tuturnya.*

Artikel Lainnya