Nasional

Rumah Milenial Apresiasi Kapolri Keluarkan Perintah Agar Jajaran Tidak Antikritik

Oleh : very - Rabu, 20/10/2021 11:37 WIB

Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Rumah Milenial Indonesia)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Direktur Eksekutif Rumah Milenial Indonesia (RMI), Defli Yuandika mengapresiasi respon cepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menerbitkan telegram nomor ST/2162/X/HUK.2.8./2021 tertanggal 18 Oktober 2021 tentang Mitigasi dan Pencegahan Kasus Kekerasan Berlebihan.

Defli berharap telegram tersebut dapat meminimalisir serta mencegah arogansi yang dilakukan oleh oknum polisi saat bertugas di lapangan.

“Rumah Milenial mengapresiasi Telegram Bapak Kapolri yang memerintahkan seluruh Kapolda untuk melakukan pembinaan kepada jajarannya agar tidak bersikap arogan serta tidak melakukan kekerasan kepada masyarakat saat bertugas,” kata Defli, Selasa (19/10/2021).

Menurut Defli, tindakan cepat ini menunjukkan bahwa Kapolri tidak antikritik dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.

"Jika Kapolri tidak anti kritik, maka seharusnya jajaran Kepolisian lainnya juga tidak anti kritik serta mengikuti instruksi dari Bapak Kapolri untuk tidak arogan dan melakukan intropeksi agar institusi Kepolisian menjadi semakin lebih baik lagi," tegasnya.

Di tempat terpisah, Samuel Hutapea selaku Direktur Program Rumah Milenial Indonesia juga menyatakan dukungan atas terbitnya telegram Kapolri itu agar kinerja Polri semakin dipercaya masyarakat.

"Kita dukung dan sambut baik arahan Kapolri lewat telegram tersebut. Kami berharap seluruh jajaran Polri sampai pada tingkat Polsek benar - benar menjalankan isi telegram tersebut. Hal ini penting, jangan sampai karena ulah beberapa oknum polisi, Kinerja Polri yang semakin baik menjadi tercoreng," ujar Samuel.

Samuel menambahkan, respon cepat Kapolri ini menunjukan bahwa saat ini di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri menjalankan sikap prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (presisi).

"Respon cepat Kapolri Sigit menyikapi beberapa insiden yang melibatkan oknum polisi akhir - akhir ini menunjukan Polri ada di posisi on the track melalui konsep Presisi. Reformasi substansial sedang berlangsung di Kepolisian dan perlu dukungan seluruh elemen masyarakat," pungkas Samuel. ***

Artikel Terkait