Nasional

Wamentan RI Kunjungi Sumbar, Dorong Korporatasi Pertanian Berbasis Pesantren

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 01/12/2021 07:57 WIB

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick melakukan lawatan ke Sumbar dan mendatangi beberapa pondok pesantren di Sumbar. Wamentan mengawali Kunjungan Kerja (kunker) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya PP Nurul Yaqin Ambung Kapur, Sabtu (27/11) petang.

Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil Mentri Pertanian RI Harvick Hasnul Qalbi melakukan lawatan ke Provinsi Sumatera Barat dalam rangka kunjungan kerja. Dalam lawatannya, Harvick Hasnul Qalbi melakukan beberapa kunjungan kerja di sejumlah pondok pesantren di Sumbar.

Mengawali kunjungan kerja di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Wamentan mendatangi PP Nurul Yaqin Ambung Kapur, Sabtu (27/11) petang.

Kedatangan Wamentan Harvick beserta rombongan di bandara Internasional Minang Kabau disambut oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy serta Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur dan Kakanwil Kemenag Sumbar Helmi beserta jajaran.

Saat tiba di VIP BIM, Wamentan langsung dikalungi kain adat dan makan sirih oleh Wakil Gubernur Sumbar yang didampingi Bupati Padang Pariaman dan Kakanwil Kemenag Sumbar.

Prosesi penyambutan ini merupakan upacara penyambutan adat dari khas Ranah Minang. Semakin meriah, Wamentan juga disambut dengan tarian tradisional Minangkabau “Ulu Ambek” yang berasal dari Padang Pariaman.

Sebagai lembaga yang menaungi pondok, pada acara pembukaan yang dipusatkan di halaman kampus PP Nurul Yaqin ambung Kapur, mengawali sambutannya Kakanwil Kemenag Sumbar Helmi mengharapkan kedatangan Wamen ke Pondok Pesantren beserta rombongan akan membawa berkah bagi pondok pesantren ini.

Ia menilai, sebagai lembaga pendidikan tertua di negeri ini, pondok pesantren banyak menunjukkan peran nyata dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

Tak sedikit tokoh nasional dan pemimpin besar yang lahir dari pondok pesantren, lanjutnya. Helmi berkeyakinan lahirnya UU nomor 18 tahun 2019 semakin memperkokoh keberadaan pondok pesantren.

"Pada pasal 46 diamanahkan bahwa pemerintah pusat dan pemda mempunyai tanggung jawab mendorong dan memfasilitasi pondok pesantren. tentunya kita berharap kedatangan bapak wamen beserta rombongan ada pak direktur juga akan membawa berkah bagi pondok pesantren ini," katanya.

Helmi memaparkan sedikitnya 256 pondok yang ada di Sumbar, sebanyak 112 atau 44% memilih kemandirian pondok melalui pertanian. Untuk itu, Helmi memastikan kehadiran Wamentan, Wakil Gubernur dan Kepala Dinas Pertanian Sumatera Barat Nurul Yaqin pertanda baik untuk kemajuan pesantren di masa datang.

Sementara itu dalam sambutannya Wamentan Harvick menyebut kunjungannya dalam rangka mendorong korporatisasi pertanian berbasis pesantren untuk memanfaatkan potensi pertanian dalam upaya mengimplementasikan kemandirian ekonomi.

"Kedatangan kami, ingin melihat langsung potensi pertanian yang bisa dihasilkan pondok pesantren Nurul Yaqin dan kami juga mendorong warga pondok untuk memanfaatkan bantuan seoptimal mungkin," kata Harvick.

Harvick ingin menjadikan pondok pesantren sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agrobisnis modern berbasis korporasi di Sumbar.

Bukan tanpa alasan, Harvick menuturkan Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mendidik generasi muda penerus bangsa agar dapat melakukan regenerasi.

Ia menargetkan generasi milenial yang berakhlak mulia dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan.

"Adik-adik santri jangan sampai gaptek, karena Presiden sangat ingin ada generasi penerus di sektor pertanian".Ajaknya.

"Ke depan petani Indonesia diisi oleh orang-orang milenial yang berahklak mulia. Ada dua hal yang membuat anak muda tertarik dengan pertanian. Soal trust dan income. Soal trust bagaimana kita membuka diri, memberi masukan masukan yang tepat sasaran dengan pengadaan benih dan sebagainya. Soal income bagaimana menggerakkan generasi berikutnya untuk menjadi petani milenial. Apalagi anak muda saat ini sangat mudah mengakses informasi terkait itu, mudah mudahan kunker ini membuka peluang positif untuk kemajuan pertanian," kata pria berdarah Minang ini.

Pihaknya mengaku mengunjungi Pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur dan menyerahkan hibah bantuan berupa benih Manggis dan dua unit Traktor Roda Dua dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian di ponpes.

Ia mengatakan peluang usaha di sektor pertanian masih terbuka lebar di Padang Pariaman.

Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah selama ini untuk meningkatkan ruang lingkup pertanian. Pihaknya mengajak jajaran eselon I kebawah untuk mengakselerasi dan memaksimalkan apa yang dibutuhkan daerah yang di Indonesia.

"Banyak sekali kontribusi masyarakat dalam sektor pertanian ini," sebutnya.

Tak ayal, Harvick serius mendorong santri turut ambil bagian di sektor pertanian. Selain bisa menjadi peluang usaha juga sekaligus dapat membangun perekonomian mandiri pesantren.

Selain itu, Harvick menyebut ketahanan pangan di Sumbar harusnya tetap kokoh meski berada di masa pandemi covid-19.

"Di sinilah pentingnya menyeimbangkan peran dan kerjasama pemerintah pusat dan daerah. Sehingga para santri nantinya akan berbangga karena provinsi Sumbar penyumbang produk pertanian terbesar secara nasional, bukan semata-mata peran pemerintah," tandasnya.

Sesuai agenda, Wamen Harvick mengunjungi Tiga Kabupaten di Sumatera Barat, mulai dari Padang Pariaman, Solok dan Padang.

Seperti meninjau Ponpes Nurul Yaqin Ambung Padang Pariaman, PP Perkampungan Minangkabau serta rumah produksi Kopra Putih, lokasi pengolahan Porang, hingga menanam benih kentang dan bawang merah di BPTP.

Usai acara pembukaan, berlangsung penandatanganan nota kesepakatan Peningkatan Kemandirian ekonomi Pesantren antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sekaligus penyerahan bantuan secara simbolis 2 unit Traktor Roda Dua untuk Ponpes Nurul Yaqin.

Dilanjutkan dengan penanaman perdana bibit Manggis oleh Wamentan RI, Wagub Sumbar, Kadis Pertanian dan Kakanwil Sumbar.

Turut hadir pada momen yang berakhir pada pukul 17.55 WIB tersebut, Kadis Pertanian beserta jajaran forkopimda dan OPD terkait lainnya, Kabag TU H Irwan MA, Kabid Papkis Rinalfi, Kabid Penmad H Syamsul Arifin, Kakankemenag Kabupaten Padang Pariaman Kasubbag Ortala dan KUB Fauqa Nuri Ichsan, M.Pd, tokoh masyarakat serta JFT lingkup Kanwil Kemenag Sumbar, tenaga pendidik, pembina dan ratusan santri PP Nurul Yaqin.*



Artikel Terkait