Daerah

Tujuh Kali Bacok Orang, Aksi Bandit Jalanan Berakhir di Sel Polisi

Oleh : indonews - Senin, 31/01/2022 19:39 WIB

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo DC Tarigan. (Foto: Ist)

Bogor, INDONEWS. ID - Lima dari belasan anggota gangster yang melakukan pembacokan atas RM (20), mahasiswa Gunadarma hingga tewas diciduk Satreskrim Polres Bogor.

Bahkan saat berlangsung penangkapan di Bandung, salah satu pelaku baru saja mengkonsumsi narkotika jenis sabu dan pil setan.

Tragedi memilukan yang merengguk nyawa mahasiswa ini terjadi pada hari Minggu 23 Januari 2022 subuh.

Saat itu, korban bersama temannya sedang nongkrong di salah satu kafe dekat RSUD Cibinong.

Gerombolan yang menumpang dua mobil dan belasan motor ini tiba di lokasi, langsung melakukan pembacokan.

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo DC Tarigan kepada wartawan Senin (31/1/2022) di Mapolres Bogor di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor mengatakan, korban RM diserang kawanan yang menamakan diri mereka "gangster" ini secara membabi buta hingga kehilangan nyawa.

Korban dibacok berkali-kali di punggung. Hasil otopsi, terdapat lima luka terbuka di punggung akibat sabetan senjata tajam.

Saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor, satu dari lima pelaku yang ditangkap mengaku mengkonsumsi miras dan narkoba.

Ia juga mengaku, sudah tujuh kali dirinya membacok orang di jalan. Aksi sadis ini didahului dengan pesta miras, agar bertambah keberanian.

"Sudah lima orang tersangka pelaku pengeroyokan maupun pembacokan yang menyebabkan satu orang korbannya meninggal dunia, kami tangkap. Satu dari lima orang tersangka merupakan anak-anak atau di bawah usia 17 tahun. Sisa pelaku lain, masih kami kejar," kata AKP Siswo.

Mantan Kepala Sat Reskrim Polres Majalengka ini menuturkan bahwa jajarannya masih mencari 10 orang pelaku atau tersangka lainnya, karena ikut terlibat atas tewasnya korban RM.

"Total pelaku pengeroyokan dan pembacokan ada 15 orang, mereka memiliki peran masing-masing. Dari total pelaku, kami masih mengejar 10 orang pelaku lainnya," ujarnya.

AKP Siswo menerangkan, berdasarkan keterangan para tersangka, alasan mereka melakukan pengeroyokan dan pembacokan karena dendam, dimana anggota gangsrer mereka yang dikeroyok oleh gangster lainnya.

"Gangster Keradenan Street dan RDF ini mengaku diserang, lalu mereka mencari gangster lawannya, lalu setelah menemukan sekelompok pemuda yang sedang nongkrong, tanpa konfirmasi melakukan pengeroyokan dan pembacokan kepada korban. Jadi korban RM ini tidak tau apa masalahnya. Dia korban salah sasaran," tegas AKP Siswo. (yopi)

Artikel Terkait