Daerah

Gempabumi Tektonik M6,2 di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Telah Terjadi Kerusakan

Oleh : very - Jum'at, 25/02/2022 11:35 WIB

Terjadi gempa tektonik di wilayah Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat 25 Februari 2022 pukul 08.39.29 WIB. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Terjadi gempa tektonik di wilayah Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat 25 Februari 2022 pukul 08.39.29 WIB.

Hasil analisis BMKG seperti disampaikan melalui siaran pers Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, M.Si menyebutkan bahwa gempabumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1.

“Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada kedalaman 10 km,” ujarnya.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ),” katanya.

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pasaman Barat dengan skala intensitas VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ).

Di Pasaman dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ). Di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Pasaman Barat yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpontensi tsunami,” ujarnya.

 

Gempabumi Susulan

Hingga pukul 10.06 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 15 (lima belas) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M4,2.

Perlu diketahui bahwa, gempa utama M6,1 ini sebelumnya didahului 1 (satu) kali kejadian gempabumi pendahuluan ( foreshock ) dengan magnitudo M5,2.

Karena itu, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat juga diharapkan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujarnya. ***

Artikel Terkait