Nasional

Tolak Tawaran AS, Presiden Ukraina: Saya Butuh Amunisi, Bukan Tumpangan

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 26/02/2022 16:02 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak tawaran AS untuk membantunya melarikan diri dari Kiev, Ibu Kota Ukraina, yang kini tengah diinvasi militer Israel.

Zelensky dalam sebuah video yang diunggah di Facebook menegaskan Ia bersama pejabat Ukraina tetap berada Kiev, bersama pasukan dan rakyat Ukraina berjuang menjaga kedaulatan Ukraina.

"Pertarungannya adalah di sini; saya butuh amunisi, bukan tumpangan," kata Zelensky ketika ditanya tentang tawaran pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mengevakuasinya dari Kiev, menurut seorang pejabat senior intelijen Amerika yang mengetahui langsung percakapan itu, dilansir news18, Sabtu, 26 Februari 2022.

Sebelumnya dalam pidatonya kepada rakyat Ukraina pada Jumat malam, Zelensky menjelaskan situasi negaranya pasca invasi Rusia. Dia mengatakan, "Malam ini akan sangat sulit, dan musuh akan menggunakan semua kekuatan yang tersedia untuk mematahkan perlawanan Ukraina," kata Zelenksy.

Ia menambahkan bahwa Nasib Ukraina sedang diputuskan sekarang. Zelensky menyesalkan tindakan sebagian besar negara Barat yang menolak mengirimkan pasukan ke dalam Ukraina, dan malah mengerahkan pasukan di negara-negara Eropa. Meski demikian Zelensky berjanji untuk tetap berada di Kiev.

"Tujuan utama kami adalah untuk selesaikan pembantaian ini. Kerugian musuh sangat besar — ??hari ini ada ratusan tentara tewas yang melintasi perbatasan kami dan datang ke tanah kami… Sayangnya, kami juga menderita kerugian," tegasnya.

Sebelumnya pada hari Jumat, Presiden Ukraina Zelensky memposting video di Facebook, dikelilingi oleh para penasihatnya dan mengenakan seragam tempur, berbicara kepada rakyat negara itu sambil berdiri di luar kantornya di jalan-jalan pusat kota Kiev yang suasananya kian mencekam.

"Kami semua ada di sini. Militer kami ada di sini, begitu juga rakyat kami dan seluruh masyarakat. Kami semua di sini membela kemerdekaan dan negara kita. Dan kita akan terus melakukan itu. Kemuliaan bagi para pembela kita! Kemuliaan bagi Ukraina," kata Zelensky Beberapa anggota parlemen Ukraina mengatakan mereka tetap berada di kota dan bersiap untuk membela diri ketika militer Rusia melanjutnya serangannya.

"Saya di pusat Kiev dan saya akan tetap di sini, saya anggota parlemen dan pemimpin partai. Sudah tugas saya untuk berada di sini," kata Kira Rudik, Pemimpin Partai Politik Holos.

Rudik mengatakan dia bisa mendengar serangan udara ketika dia berbicara dengan CNN, dan dia harus bersembunyi di tempat perlindungan bom beberapa kali sejak militer Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina pada hari Kamis.

"Ada banyak tekanan dan itu tidak benar-benar membantu moral orang-orang, berada di bawah serangan udara sepanjang waktu," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk menyandang senjata dan mengatakan bahwa dia dan anggotanya telah menerima senapan serbu Kalashnikov untuk melawan Rusia.*

Artikel Terkait