Presiden Joko Widodo bersama Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Dewan Pengarah BRIN Bambang Kesowo meninjau langsung Persemaian Modern Rumpin, di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor Kamis (10/3/2022). (Foto: Ist)
Bogor, INDONEWS. ID - Presiden Joko Widodo bersama Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Dewan Pengarah BRIN Bambang Kesowo meninjau langsung Persemaian Modern Rumpin, di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor Kamis (10/3/2022).
Presiden Jokowi dalam kunjungannya ini menekankan, pentingnya pembangunan persemaian (nursery) yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam program rehabilitasi lahan di tanah air.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, dengan dimulainya program penghijauan rehabilitasi lahan-lahan kritis, rehabilitasi lahan-lahan yang sering longsor, rehabilitasi lahan-lahan yang daerahnya wilayahnya sering banjir, betul-betul bisa dimulai dari membangun nursery.
Untuk itu, pemerintah menurut mantan Wali Kota Solo ini akan membangun sejumlah persemaian serupa di tahun 2022.
Bagi Jokowi, dengan membangun persemaian, dapat mendukung upaya penelitian terhadap kekayaan plasma nutfah yang terdapat di Indonesia.
Presiden menegaskan, di tahun 2022 ini, kurang lebih 30 nursery seperti di nursery Rumpin ini akan bisa memproduksi kurang lebih 12 juta bibit tanaman, pohon, baik itu albasia, sengon, kemudian eukaliptus, kemudian manglid, ada juga jati, mahogany, semuanya ada.
Presiden Jokowi berharap agar pembangunan persemaian tidak hanya memberikan manfaat dalam hal lingkungan, tetapi juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Sehingga yang kami produksi ini betul-betul bisa mendapatkan manfaat ekonomi, baik bagi negara maupun bagi masyarakat. Jadi lingkungannya dapat, ekonominya juga dapat,” kata Jokowi.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menuturkan, pihaknya akan terus mengembangkan riset untuk mendukung pengembangan bibit unggul sesuai dengan karakteristiknya.
“Mengatasi berbagai problem lingkungan dan kehutanan yang memiliki karasteristik berbeda-beda dan memiliki kebutuhan yang berbeda, kami akan terus berinovasi,” ujarnya sambil menambahkan, BRIN akan melibatkan beberapa pihak untuk mendukung pengembangan pusat persemaian di tanah air.
“Kami akan mengerahkan khususnya para periset dari life science dari ilmu hayati, juga yang dari eks Kementerian Pertanian dan juga KLHK untuk kembali mendukung riset yang bisa membantu pusat-pusat persemaian yang dikembangkan KLHK,” kata Laksana. (yopi)