Prof. Atmonobudi Soebagio Ph.D. adalah Guru Besar Energi Terbarukan dan Energi Listrik pada Universitas Kristen Indonesia. (Foto: Ist)
Jakarta, INDONEWS.ID - Jumlah penduduk Ukraina per 1 Januari 2022 adalah 41.167.336 orang, atau kurang lebih 0,6% dari total penduduk dunia.
Sementara, menurut sumber data yang sama, jumlah pendududuk Ukraina setahun sebelumnya (Jan 2021) adalah 41.588.354 orang.
Baca juga : Target 35.000 MW lewat Dukungan Pelanggan PLN
Artinya, telah mengalami penurunan sebanyak 421.018. Jumlah tersebut belum termasuk penduduk yang mengungsi sejak dimulainya invasi Rusia (24 Februari 2022) hingga sekarang.
Dengan kata lain, lebih dari 10% telah meninggalkan negaranya untuk menyelamatkan diri.
Menurut CNBC Indonesia, jumlah korban meninggal akibat serangan tersebut sebanyak 925 orang, dan 39 di antaranya adalah anak-anak. Perhitungan ini diperoleh dari data 24 Februari sd 20 Maret 2022.
Apapun alasannya, invasi Rusia telah melanggar deklarasi hak azasi manusia (HAM); mengingat 10% penduduk negara yang diserangnya telah meninggalkan negaranya.
Angka tersebut belum termasuk jumlah tentara yang gugur karena mempertahankan kedaulatan negaranya.
Sebagaimana diungkapkan oleh CNBC Indonesia, 14 negara bakal terkena imbasnya.
Negara2 tersebut adalah: (1) India, (2) Mesir, (3) Perancis, (4) Korea Selatan, (5) Iran, (6) Inggris, (7) Pakistan, (8) Israel, (9) Afganistan, (10) China, (11) Rusia, (12) Suriah, (13) Korea Utara, dan (14) Amerika Serikat.
Indonesia yang telah diberi mandat untuk memimpin Presidency G20 pada tahun ini, akan mengalami kendala yang tidak ringan untuk diatasi, karena sebagian anggotanya adalah bagian dari 14 negara yang terimbas invasi tersebut.
Semoga Presiden Joko Widodo beserta seluruh jajaran kabinetnya dimampukan oleh tuntunan Gusti Allah dalam melakukan lobby dengan negara-negara tersebut, meskipun tujuan G20 diadakan berbeda konteksnya dengan invasi Rusia di Ukraina.
(Atmonobudi Soebagio).