Nasional

Miris! BKH Beberkan Fakta Mengejutkan soal Dugaan Tampar Karyawan Restoran di Labuan Bajo

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 31/05/2022 17:47 WIB

Anggota DPR RI, Benny K. Harman (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kasus yang melibatkan Anggota DPR RI, Benny K. Harman dengan karyawan sebuah restoran di Labuan Bajo Manggarai Barat terus berlanjut.

Setelah saling melapor, kini Benny memberikan tanggapan atas beragam komentar di berbagai lini masa sosial media dan aplikasi perpesanan whatsapp grup.

Anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrat tersebut mengatakan karyawan restoran bernama Rikardo itu telah berbohong kepadanya dan keluarga.

"Saya (Benny K Harman/BKH) “menampar” Rikardo setelah saya tahu bahwa Rikardo berbohong," kata Benny dalam keterangan sebagaimana diterima media ini, Selasa (31/5/22).

Benny mengaku dia dan keluarga merasa diusir dari ruangan VIP ber-AC karena tempat sudah direservasi. Padahal, meja yang diduduki Benny dan rombongan belum direservasi.

"Rikardo mengusir kami (BKH dan keluarga) dari ruangan VIP ber-AC karena menurut Rikardo tempat itu sudah direservasi. Ternyata Tidak! Tempat itu belum direservasi," jelasnya.

"Bahkan sampai kami duduk dan order makanan, tempat itu belum di-reservasi. Tamu lain baru minta reservasi (via telepon) setelah kami order makanan.

Rikardo mengusir kami karena ternyata kami hanya berjumlah 4 orang, sedangkan tamu yang reservasi kemudian itu 12 orang!

Kedua, karyawan resto yang mengantar dan menunjuk kami meja yang akan kami tempati. Di atas meja itu tidak ada tulisan reservasi.

Ketiga, Rikardo bilang manager tidak ada padahal managernya ada, Ibu Kiki. Ibu Kiki di depan BKH dan Rikardo mengaku salah dan mohon maaf atas kesalahan Rikardo.

Rikardo salah karena meja itu memang belum reservasi. Tamu 12 orang itu telpon minta reservasi setelah BKH duduk dan order makanan. Mendengar pengakuan itu, saya spontan “tempelkan” tangan ke pipinya.

Hanya satu kali. Itu dengan kasih sayang. Bukan dasar benci atau emosi. Silahkan visum saja ke dokter asal obyektif. Kalau saya emosi dan marah tentu saya sudah langsung tampar Rikardo di meja makan saat kami diminta pindah ruangan dengan alasan demi kenyamanan.

Setelah itu kami pulang, dan tidak lupa kami menyampaikan mohon maaf sambil mengingatkan agar kejadian pengusiran seperti ini jangan dilakukan lagi. Itu saja."

Artikel Terkait