Nasional

Rencana Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia Patut Diapresiasi

Oleh : very - Rabu, 22/06/2022 19:58 WIB

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia dalam waktu dekat.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, rencana kunjungan tersebut patut diapresiasi karena ada empat (4) hal mendasar yang patut menjadi pertimbangan.

Pertama, kata Rektor Universitas Jenderal A. Yani tersebut, Indonesia sebagai Presiden G20 telah mengambil inisiatif untuk menciptakan perdamaian dan menghentikan tragedi kemanusiaan di Ukraina, bahkan mencegah terjadinya tragedi pangan dunia.

“Hal ini karena perang di Ukraina telah menyengsarakan banyak pihak, termasuk negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik, dan telah berdampak pada perekonomian dunia,” katanya.

Kedua, kata Hikmahanto, rencana Presiden merupakan inisiatif Indonesia untuk selalu ikut dalam ketertiban dunia sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang Dasar 1945.

Ketiga, Indonesia melakukan kunjungan ini dengan berpegang teguh pada politik kuar negeri bebas aktif.

Indonesia, kata Hikmahanto, tidak berpihak kepada Ukraina maupun Rusia sehingga tidak memberi bantuan senjata kepada Ukraina maupun memberi dukungan kepada Rusia atas operasi milter khususnya.

“Keberpihakan Indonesia adalah pada perdamaian dunia dan mengakhiri tragedi kemanusiaan,” ujarnya.

Terakhir, rencana kunjungan dilakukan dalam upaya untuk mencari tahu dan mendalami apa hal-hal yang dapat disepakati oleh Rusia dan Ukraina agar tercipta gencatan senjata.

Menurut Hikmahanto, rencana kunjungan tersebut sama sekali tidak terlambat mengingat perang di Ukraina masih berlangsung sampai hari ini dan beberapa waktu ke depan.

“Presiden Jokowi dalam rencana kunjungan dapat juga langsung mengundang Presiden Putin sebagai anggota G20 dan Presiden Zelensky sebagai tamu dari host country untuk hadir di KTT G20 bulan Nopember mendatang,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait