Nasional

Bantu Masalah Sosial yang Terjadi, LSPR Resmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender

Oleh : very - Senin, 18/07/2022 11:26 WIB

Institut LSPR Jakarta meresmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender pada 15 Juli 2022, yang berlokasi di Auditorium Prof. Djayusman. LSPR Kampus. Jl. KH Mas Masyur kav.35. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Institut LSPR Jakarta meresmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender pada 15 Juli 2022, yang berlokasi di Auditorium Prof. Djayusman. LSPR Kampus. Jl. KH Mas Masyur kav.35.

Pusat Literasi Kesehatan dan Gender ini, seperti dikutip dari siaran pers, di Jakarta, Senin (18/7) bertujuan membantu permasalahan sosial yang terjadi.  Salah satu permasalahan yang ada adalah alur komunikasi isu kesehatan yang terkadang tidak berjalan dengan baik. Akibatnya tentu saja akan menjadikan beragam program literasi kesehatan menjadi tidak efektif.

Hal terkait dengan isu gender juga masih sering muncul baik di ranah komunikasi maupun bisnis. Karena itu, pusat kajian akan melakukan beragam penelitian dan pengabdian pada masyarakat baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak luar.

Persemian Pusat Literasi Kesehatan dan Gender dihadiri oleh Dr. Andre Ikhsano selaku Rektor LSPR dan Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR selaku founder & CEO LSPR Institut.

Hadir dalam acara ini sebagai pembicara kunci drg. Agus Suprato, M.Kes-Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan (Deputi III)- Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

“Selamat atas peresmian Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR. Riset bidang tembakau ini, karena sesuai dengan alur riset Keehatan Nasional untuk kepentingan pembangunan nasional,” ujar Agus dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut juga ada pemaparan hasil penelitian tentang ‘Pengetahuan dan Dukungan Sivitas Akademisi Atas Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesi’.

Ketua tim peneliti sekaligus Ketua Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR Isntitut, Dr. Lestari Nurhajati menyatakan bahwa hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi acuan keilmuan bagi berbagai pihak, termasuk para pengambil kebijakan dalam pemerintahan.

Hal ini senada dengan pernyataan pembicara lainnya yakni Prof. Eni Maryani, Ketua Asosiasi Akademisi Komunikasi Indonesia (AAKIPT). “Pada dasarnya peran serta akademisi dalam isu pengendalian tembakau ini sangat penting, tidak hanya untuk menjaga kesehatan masyarakat tapi juga untuk memberikan masukan pada para pemangku kepentingan yang terlibat,” ujar Eni.

Sementara itu penanggap yakni Ketua Tim Advokasi, yang juga Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes RI Febrima Wulan AS, SKM, MPH, menyambut secara baik hasil penelitian yang sudah dilakukan Tim Peneliti LSPR.

“Riset seperti ini sangat membantu upaya sosialisasi isu pengendalian tembakau, dan selamat untuk tim LSPR yang sudah bekerja keras,” ujarnya.

Penanggap lainnya, yakni Ketua TCSC IAKMI (Tobbaco Control Support Centre – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dr. Sumarjati Arjoso, SKM, memberikan apresiasi hasil riset tersebut. Dia melihat potensi peningkatan dukungan dan kerja sama berbagai pihak atas isu pengendalian tembakau ini,

“Kami mengapreasi apa yang menjadi perhatian Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR. Mendatang kita juga membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk perubahan PP 109/2012,” papar Sumarjati.

Selanjutnya Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR Institut ini akan terus melakukan berbagai penelitian dan pengabdian masyarakat. Karena itu, diharapkan mampu memberikan manfaat seluas-luasnya bagi bangsa dan negara Indonesia. 

Institut LSPR Jakarta merupakan lembaga Pendidikan jenjang S1 dan S2 yang memiliki 2 Fakultas yaitu Komunikasi dan Bisnis. Sebagai lembaga pendidikan Institut LSPR menyadari bahwa harus selalu turut berperan aktif dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki. Bentuk kontribusi yang diberikan bukan hanya pada  proses Pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga pada kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat  untuk kemanfaat bagi seluruh stakeholder yang memerlukan.  ***

 

Artikel Terkait