Nasional

Kapolres Mabar Benarkan Penangkapan Aktivist Tolak Kenaikan Tiket Masuk TN Komodo

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 01/08/2022 14:55 WIB

Massa melakukan aksi demo tolak kenaikan tiket masuk Pulau Komodo

Jakarta, INDONEWS.ID - Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermanto membenarkan ada penangkapan aktivist yang menolak kenaikan harga tiket masuk pulau Komodo.

Diberitakan, tiga orang pelaku pariwisata yang melakukan aksi mogok massal menolak kenaikan harga tiket wisata di Pulau Komodo dan Pulau Pendar Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap polisi pada Senin siang (1/8).

Salah satu yang ditangkap adalah Ketua Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (FORMAPP) Rafael Todowera. Dua lainnya adalah Louis dan Afandi Wijaya.

Namun, Felli menyebut hanya Rafael Todowera dan satu orang lainnya yang ditangkap lantaran menggelar aksi di objek vital yakni bandara.

"Tidak, tidak ada (aksi pungut sampah). Bukan aktifis. Kalau di bilang aktivis bukan aktivis," tegas Felli.

Dia mengatakan kedatangan massa ke objek vital Bandara Komodo mengganggu aktivitas, sehingga penangkapan dilakukan.

"Itu mengganggu kedatangan aktifitas di kawasan obyek vital bandara," ujarnya.

Mereka yang ditangkap kini dibawa ke Mapolres Manggarai Barat untuk menjalani pemeriksaan.

Video tentang pembubaran massa di Bandara Komodo Labuan Bajo juga beredar. Terlihat sejumlah Brimob bersenjata lengkap menghalau massa dari Bandara Komodo.

Mulanya, massa berkumpul di Puncak Wairingin. Mereka lalu melakukan long march ke Kampung Ujung untuk melakukan aksi pungut sampah.

Dari Kampung Ujung, massa lalu berjalan ke Pantai Pede. Sesampainya di sana, sudah ada puluhan aparat kepolisian yang menghalau massa.

Massa kemudian berjalan ke Arah Bandara Internasional Komodo untuk melakukan aksi pungut sampah.

"Ketiga orang tersebut ditangkap di kawasan bandara," kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.*

Artikel Terkait