Opini

Memimpin Anak Buah dalam Pemerintahan

Oleh : luska - Minggu, 04/09/2022 12:26 WIB

Penulis : Djohermansyah Djohan (Guru Besar IPDN, Dirjen Otda Kemendagri 2010-2014)

Di mata anak buah, pemimpin itu orang nomor satu, sekaligus aset organisasi yang super penting. 
Anak buah sangat menghormatinya,  berusaha keras membantu, menjaga, mendukung, berdoa dan berkorban agar apa yang dikerjakan sang pemimpin berhasil.

Pemimpin malahan boleh dibilang lebih utama dari dirinya sendiri.
Sampai-sampai karna mengerjakan perintah pemimpin, hingga larut malam anak buah masih bekerja tak menghiraukan kesehatannya.

Atas loyalitas anak buah seperti itu, pemimpin pemerintahan yang baik wajib membalasnya dengan memperhatikan kenyamanan anak buah ketika bekerja membantunya. Pemimpin mesti telaten membina anak buah, jangan gampang memarahinya. Apa lagi memaki-maki dengan kata-kata kasar.
Sekali-sekali mereka perlu diberi peluang untuk "refreshing" dan "healing".
Mereka patut "di-wongke".
Mereka yang mengabdi apa lagi sampai 24 jam, patut pula diberi kemudahan-kemudahan terkait promosi dan pendidikannya.

Selain itu, pemimpin perlu memperhatikan kesejahteraan anak buah. Jangan sampai hidup mereka tak layak, sedangkan pemimpin hidup berlebihan. 
Dompet mereka jangan sampai kosong, tentunya.

Di luar itu semua, tak kalah pula pentingnya,  keluarga sang pemimpin biasanya direspek oleh anak buah. 
Isteri pemimpin itu "ibu" dari para anak buah. 
Sebagai ibu, tentu isteri sang pemimpin wajib mengayomi anak buah suaminya.
Tak boleh ada skandal!
Maka, secara informal tradisi isteri pemimpin sebagai ibu taruna/praja dari mahasiswa di kampus-kampus sekolah kedinasan, baik jika diadopsi di dalam unit-unit organisasi pemerintahan kita.

Baca juga : Kendali Kebijakan

Artikel Terkait