
by : Noryamin Aini
Keheningan bukan keadaan tanpa suara dan tanpa gerak.
Keheningan, sejatinya, adalah kebeningan qalbu.
Isinya adalah renungan dan kesadaran perennial, yang abadi menembus batas ruang dan waktu.
Frekuensinya senyawa kohesif yang larut dalam getar jujur dan lembut bisik ilham malakut. Karenanya, aku suka keheningan qalbu dalam uzlah bersama para perindu damai dalam tatapan dan dekapan Zat yang penuh cinta dan kasih sayang.
Wahai keheningan!
Jasamu memanjakan dan mendawamkanku dalam bahagia yang tidak menyisakan kecewa dan rasa sesal.
Tuntunan lembutmu mengantar aku ke puncak arasy keikhlasan yang selalu membuka ruang tanpa batas dan waktu untuk ridho terhadap semua takdir ilahi.
Dalam gemuruh rindu qalbu bersamamu, aku sadar dalam damai dan tenang.
Wahai keheningan, tetaplah setia menyertaiku dalam kebersamaan. Karena sapaan, sentuhan, embodiment, dan penyertaanmu dalam setiap momentum kegalauan selalu membuat qalbuku terhibur, dan mekar dalam rasa disayang dan dimanjakan.
Terimakasih keheningan, karena engkau adalah wujud penjelmaan Zat Agung yang menjadi sumber kedamaian dan ketenangan qalbuku.
Pamulang, 6 Desember 2022