Opini

Catatan Ulang Tahun buat Bang Nasir Tamara

Oleh : luska - Rabu, 04/01/2023 12:04 WIB

Oleh: Swary Utami Dewi (Wasekjen Satupena)

Ada sosok elegan yang dulu pertama kali kulihat, saat aku magang setahun di Republika, saat koran ini baru berdiri puluhan tahun lalu. Ialah Nasir Tamara. Cara bicaranya tertata. Dan aku tahu, ia istimewa.

Jika tidak salah, hampir 40 tahun lalu, seorang Nasir Tamara bisa duduk berdampingan dengan Ayatullah Khomeini, di pesawat yang membawa tokoh Revolusi Iran ini, terbang kembali ke negaranya dari tempat pengasingan. Jadilah buku historis itu jadi best-seller di masanya: Revolusi Iran, karya Nasir Tamara.

Dan aku tahu, setiap berbicara tentang buku itu, mata seorang Nasir Tamara akan berbinar bahagia. Lagi-lagi mata tertata yang istimewa.

Bukan Nasir Tamara namanya jika tidak punya pengalaman segudang di media; Jika tidak punya ide cerdas mencerahkan, termasuk mendorong keberadaan Satupena. Betul katanya, jika komunitas penulislah yang harus mengadvokasi dirinya untuk maju. Maka ada Satupena. Ada pula Yayasan PEN Indonesia.

Topi seorang Nasir Tamara yang kerap jadi ciri khasnya, dipadukan sesekali dengan lontaran bahasa Prancis, memang membuat dirinya unik dan elegan.

Nasir Tamara, yang lahir 4 Januari 1951, sudah banyak merangkai makna hidup, banyak berbuat dan bertindak, banyak legacy. Maka usia 72 bagi Nasir Tamara bukan usia senja, melainkan usia untuk selalu lahir dan melahirkan karya-karya elegan untuk kemanusiaan.

Selamat ulang tahun, Abang Super Senior,. Nasir Tamara. Sehat dan bahagia selalu ya... Bangga bisa mengenal dan belajar banyak darimu, seorang Nasir Tamara: Ketum Satupena pertama, Anggota Dewan Penasihat Satupena 2021-2025. 

Salam hormat, Senior.

4 Januari 2022

TAGS : Satupena

Artikel Terkait