Opini

Bahasa Mandarin makin meluas di dunia

Oleh : luska - Jum'at, 24/02/2023 18:09 WIB

Penulis: Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dengan kantor pusat di New Delhi India)

Pada 24 Februari 2023 saya sebagai Direktur Pasca Sarjana dan juga anggota Senat Akademik Universitas YARSI menghadiri acara pemberian Profesor Kehormatan kepada Prof Fasli Jalal, dari Fujian Normal University Tiongkok. Prof Fasli Jalal sejak masih menjadi pejabat di Kementerian Pendidikan memang banyak berperan penting dalam kerja sama pendidikan dengan Tiongkok.

Dalam acara yang diselenggarakan di Ruang Auditorium Ar Rahim Menara YARSI ini banyak dibicarakan tentang peran sentral Bahasa Mandarin, dalam kaitannya dengan pembelajaran Bahasa Mandarin di berbagai negara termasuk Indonesia. Kita tahu bahwa bahasa Mandarin menempati urutan kedua sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, sesudah Bahasa Inggris. Bahasa ini bagian dari rumpun bahasa Sino-Tibet yang tersebar di sebagian besar negara di wilayah Asia. Lima bahasa Tiongkok utama yaitu Mandarin, Yue yang meliputi Kanton, Min, Wu dan Hakka juga digunakan di Taiwan, Singapura dan Malaysia. Urutan ke tiga Bahasa yang paling banyak digunakan di dunia adalah Bahasa Hindi dari India, di mana saya pernah tinggal 5 tahun di New Delhi India sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. Pada 26 Februari sampai 1 Maret 2023 saya kembali akan ke India, kali ini menghadiri pertemuan “eminent person” WHO tentang ketahanan kesehatan, yang berjudul "Paving for Strong and Resilient Health Systems in South-East Asia", yang diselenggarakan di Goa di Selatan India, yang banyak gedungnya bernuansa bahasa Portugis karena Goa memang pernah dijajah Portugis.

Dalam upacara pemberian Profesor Kehormatan pagi ini maka selain aspek Bahasa Mandarin juga banyak dibahas tentang mempererat kerjasama antara dunia akademik di Tiongkok dan di Indonesia, khususnya tentu antara Universitas YARSI dengan Fujian Normal University. Kegiatan bersama ini merupakan salah satu bentuk nyata kegiatan internasionalisasi Universitas YARSI, dan diharapkan juga berperan penting dalam kerjasama Indonesia dengan Tiongkok.

Baca juga : PDPI 50 Tahun

 

Artikel Terkait