Nasional

Komjen Rycko Resmi Jabat Kepala BNPT, Pemred Indonews.id: Selamat!

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 03/04/2023 17:01 WIB

Kepala Badan Penanggulangan Terorisme atau BNPT Komjen Rycko Amelza bersama Pemred Indonews.id Drs. Asri Hadi, MA

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Komjen Rycko Amelza sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme atau BNPT. Rycko resmi menggantikan Komjen Boy Rafli Amar. Pelantikan Komjen Rycko berlangsung di di Istana Negara pada Senin (3/4/2023).

Penetapan Rycko sebagai Kepala BNPT tertuang dalam surat Keputusan Presiden Nomor 51/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Jokowi yang diikuti oleh Komjen Rycko.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," tuturnya. Dengan berakhirnya ikrar sumpah jabatan dibacakan, Komjen Rycko secara resmi telah menjabat sebagai Kepala BNPT pada hari ini.

Dihubungi terpisah, Pemimpin Redaksi Media Indonews.id, Drs. Asri Hadi,MA menyampaikan ucapan selamat atas jabatan baru yang diemban Komjen Rycko.

"Selamat kepada Komjen Rycko. Semoga selalu diberikan kesehatan agar dapat menjalankan tugasnya sebagai Kepala BNPT," kata Asri Hadi di Jakarta, Senin (03/3/23).

Profil Komjen Rycko

Sebelum menjabat sebagai Kepala BNPT, Rycko mencatatkan karier cemerlang di kepolisian. Rycko lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1988.

Saat itu, tokoh hebat asal Sumatera Barat ini meraih predikat Adhi Makayasa atau lulusan terbaik. Tak hanya pendidikan kepolisian, pria kelahiran Bogor, 14 Agustus 1966 itu juga menuntaskan pendidikan S2 Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) tahun 2001.

Tahun 2008, Rycko meraih gelar doktoral Kajian Ilmu Kepolisian UI dengan predikat cumlaude. Lulus dari Akpol, Rycko bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan.

Setelahnya, ia sempat ditugaskan di Akpol Semarang sebagai instruktur, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya.

9 November 2005, Rycko yang saat itu tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya, otak di belakang Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005.

Atas capaiannya, Rycko dan sejumlah perwira polisi lain mendapat kenaikan pangkat luar biasa yang dianugerahkan oleh Kapolri saat itu, Jenderal Susanto.

Kenaikan pangkat tersebut Rycko raih bersama sejumlah koleganya seperti Tito Karnavian, mantan Kaplolri yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), juga mantan Kapolri Idham Azis.

Setelahnya, karier Rycko kian moncer. Dia sempat ditunjuk sebagai Kapolres Jakarta Utara. Tahun 2009, dia dipercaya menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejumlah jabatan strategis lainnya yang pernah diemban Rycko antara lain Wakapolda Jawa Barat (2013-2014), Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Lembaga Pendidikan Polri atau STIK Lemdikpol (2014-2016), dan Kapolda Sumatera Utara (2016-2017).

Lalu, Gubernur Akademi Kepolisian (2017-2019), Kapolda Jawa Tengah (2019-2020), Kepala Badan Intelijen dan Keamanan atau Kabaintelkam Polri (2020-2021), dan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri (2021-Maret 2023).

Pada 1 Agustus 2020, Rycko diangkat sebagai Guru Besar dalam jabatan profesor Kajian Ilmu Kepolisian pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Pertengahan 2020 lalu, nama Rycko sempat digadang-gadang menjadi calon Kapolri pengganti Idham Azis. Namun, pada akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Artikel Terkait