Jakarta, INDONEWS.ID - Dua orang yang pernah dibesarkan partai Golkar, Luhut Panjaitan dan Surya Paloh bertemu di Wisma Nusantara tanggal 5 Mei 2023. Sambil santap siang, inilah pertemuan kedua yang terpublish setelah pertemuan pertama di London setelah geger.
Intinya, kedua sahabat lama ini tidak ingin sisa waktu pemerintahan Presiden Jokowi terganggu oleh cawe-cawe yang cuma habiskan energi yang tidak perlu. Dan Luhut memuji sikap Surya Paloh yang berjiwa besar meskipun sering berbeda cara sudut pandang dengan keinginan pemerintah.
Baca juga : Pilpres 2024: Pesta Tapi Sedih
Banyak yang mereka bicarakan selama santap siang berlangsung, di antaranya persiapan Pilpres 2024 dan Pencapresan Anies Baswedan oleh partai Nasdem. Entah serius atau sedang bercanda, pak Luhut meminta Pak Surya juga melirik Ahok untuk disandingkan ke Anies.
Lontaran ide dari pak Luhut terasa segar bagi orang yang senang literasi tapi kekonyolan yang sangat menjengkelkan bagi sebagian masyarakat yang sudah terlanjur terbelah dan hatinya pecah berkeping-keping.
Literasi itu kenyangkan jiwa dan sudah berdamai dengan dirinya, tidak akan terprovokasi meskipun lawan dan kawan-kawan menabuh gendang keras keras. Beda dengan awam yang menyamakan ideologi sama persis seperti kitab suci.
Itupun kitab suci sesuai pemahamannya sendiri akibat asupan gizi yang pas pasan kalau tidak boleh disebut mal nutrisi sejak orok. Orang yang kenyang jiwanya, sedih kalau sahabatnya terlihat susah. Orang yang kenyang perutnya, senang melihat temannya susah dan bersedih ketika sobatnya berjaya.*(Zaenal)