Nasional

Terima Tokoh Hindu, RR: Agama Harus Jadi Sarana Persatuan, Bukan Perpecahan dan Konflik

Oleh : very - Jum'at, 02/06/2023 12:26 WIB

Tokoh Nasional, DR Rizal Ramli, saat menerima tokoh agama Hindu dari Bali, Ida Rsi Putra Manuaba (Agus Indra Udayana), yang akrab disapa Gus Indra, di kediamannya, di Jakarta. (Foto:Bogordaily.net)

Jakarta, INDONEWS.ID – Tokoh Pergerakan DR Rizal Ramli mengatakan bahwa energi bangsa saat ini harus difokuskan pada upaya memperbaiki sistem dan pelaksanaan demokrasi.

Kita jangan sampai terbawa arus adu domba dan isu-isu agama yang sengaja diciptakan terutama oleh buzzersRp, dengan tujuan untuk mengaburkan persoalan-persoalan substansial, memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta merusak kerukunan antar umat beragama.

“Agama seharusnya menjadi sarana untuk persatuan, bukan untuk menyebabkan perpecahan dan konflik,” ujar Tokoh Nasional itu saat menerima tokoh agama Hindu dari Bali, Ida Rsi Putra Manuaba (Agus Indra Udayana), yang akrab disapa Gus Indra, di kediamannya, di Jakarta.

Seperti dikutip Bogordaily.net, pertemuan dua sahabat lama ini terjadi di saat peringatan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya saling berbagi cerita tentang nilai-nilai keagamaan yang mengedepankan pentingnya humanisme, perdamaian, dan toleransi.

Mereka juga mengingat kembali kontribusi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai salah satu tokoh yang sering mengutamakan nilai-nilai tersebut.

Menurutnya, praktik memecah belah kerukunan antar umat beragama saat ini dilakukan secara sistematis.

Ada yang dilakukan dengan cara memecah belah di dalam satu agama, artinya mengadu domba dari dalam agama itu sendiri, namun ada juga yang dilakukan antara agama-agama, yaitu mengadu satu agama dengan agama lainnya.

Sebagai tokoh umat Hindu, Gus Indra menyatakan keprihatinannya yang mendalam terhadap kondisi seperti ini.

Ia sepakat dengan pandangan mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli, bahwa umat beragama di negeri ini tidak boleh membiarkan diri terjebak dalam kondisi yang membelah persatuan bangsa.***

Artikel Terkait