Opini

Saling Bunuh Israel vs Palestina yang Terburuk Selama 50 Tahun Terakhir

Oleh : luska - Selasa, 10/10/2023 09:19 WIB

Ekspresi Data

Penulis : Denny JA

Sehebat-hebatnya serangan Israel, ia tak akan pernah membinasakan sehabis-habisnya bangsa Palestina. 

Sehebat-hebatnya serangan Palestina, ia juga tidak bisa membinasakan sehabis habisnya bangsa Israel.

Lalu apalagi tujuan final dari perang gila-gilaan sekarang ini di tahun 2023, bulan Oktober,  antara Israel melawan Palestina?  Akhirnya  yang tersisa nanti hanyalah dua bangsa Palestina dan Israel yang semakin lama semakin luka, semakin penuh dendam.

Itulah kesan pertama ketika kita 
membaca berita terakhir, yang dimulai dengan serangan paling mematikan, paling buruk dari militan Hamas kepada negara Israel, selama 50 tahun terakhir.

Kita mendengar selama ini Israel memiliki intelijen yang begitu hebatnya: MOSSAD.  Ini lembaga sudah menjadi legenda.

Apa yang terjadi? Mengapa lembaga MOSSAD itu lengah? Tiba- tiba, Israel dan dunia dikejutkan oleh 2 jam serangan beruntun 5000 roket. Senjata itu ditembakkan oleh Hamas kepada Israel.

Lalu kemudian disusul dengan serangan darat kaum militan Hamas ke sana. Ini menyebabkan matinya 600 orang Israel dan disanderanya 100 orang lainnya.

Israel pun membalas dan menjanjikan serangan balik yang lebih mematikan. Hingga  hari itu, baru hari 2 Israel menyatakan perang, Israel sudah mematikan sekitar 400 orang Palestina.

Anak- anak, ibu dan nenek yang tak mengerti politik, ikut menjadi korban, mati, tersiksa, akibat konflik berdarah ini. 

Kita mulai dengan data. Apa saja yang sudah terjadi dalam perang yang baru berlangsung 3-4 hari, dari aneka berita?

Pertama,  saat ini sudah tewas  sekitar 1100 orang hanya dalam waktu 3 hari. Israel mengevakuasi 260 mayat dari festival musik.

Tak pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah Israel mengevakuasi mayat warganya sendiri, sebanyak itu. Mereka tak akan pernah melupakan tragedi seburuk ini. Merela akan selalu mengenang kesedihan nasional itu sampai  kapan pun.

Kedua, fenomena lainnya, dua negara super power sudah terlibat di sana. Amerika Serikat sudah mengirimkan Armada ke dekat Israel. Kita tahu sentimen Amerika kepada Israel.

Rusia pun sudah memberikan juga pandangannya. Kita juga tahu Rusia pun lebih dekat kepada Palestina.

Ketiga, dunia internasional sudah terkena getahnya. Maskapai  dunia ramai-ramai membatalkan penerbangan ke Tel Aviv. Itu karena gangguan keamanan di sana. Juga diberitakan Iran akan terseret karena membantu Hamas menyerang Israel. 

Pertanyaan kita, sampai kapankah perang ini akan terjadi?  Tak akan pernah ada solusi konflik Palestina versus Israel, selain harus berdirinya dua negara yang merdeka dan berdaulat. 

Yaitu  Israel yang merdeka dan berdaulat. Dan Palestina yang merdeka dan berdaulat. Lalu dua negara ini hidup dengan damai. Hanya itulah solusi yang bisa mengakhiri semuanya: Two State Solution.

Tapi mengapa solusi itu  tak kunjung tercapai, tak kunjung berhasil? Solusi damai Israel- Palestina adalah tes bagi peradaban modern, ujan bagi peradaban di abad artificial intelligence.

PBB, negara super power, masyarakat internasional seharusnya berhasil membantu terbentuknya dua negara merdeka berdaulat dan berdamai:  Israel dan Palestina.

Sebelum itu berhasil, tak bisa kita katakan species homo sapiens ini sangat cerdas dan bijak. Semangat saling bunuh yang semakin gila-gilaan antara Israel dan Palestina adalah absurditas, sisi kekejaman yang paling mencengangkan dari peradaban super modern.***

 

TAGS : Denny JA

Artikel Terkait