Nasional

Kunjungan Kerja ke Gorontalo, Kepala BSKDN: Ubah Mindset Inovasi Banyak Biaya

Oleh : Mancik - Selasa, 10/10/2023 13:01 WIB

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo.(Foto:Kemendagri)

INDONEWS.ID - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengimbau seluruh pemerintah daerah (Pemda) termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo untuk mengubah mindset yang mengidentikkan inovasi dengan kebutuhan biaya yang tinggi.

Hal itu dia sampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Gorontalo, Senin (9/10/2023).

Padahal, kata dia, dengan inovasi daerah justru dapat melakukan penghematan-penghematan di berbagai bidang. Misalnya inovasi yang dapat mempersingkat dan mempercepat proses administrasi, sehingga anggaran yang dikeluarkan jadi lebih sedikit.

Tidak hanya itu, dia mencontohkan, salah satu inovasi yang diterapkan oleh sebuah rumah sakit yang dapat menghemat biaya pengelolaan limbah medis.

"Sebenarnya dengan inovasi akan terjadi penghematan-penghematan karena inovasi akan meningkatkan efisiensi contoh adalah pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit Daerah Bukittinggi (Provinsi Sumatera Barat)," ungkap Yusharto.

Lebih lanjut, Yusharto mengungkapkan, berbagai daerah baik yang terletak di wilayah perbatasan maupun pusat kota telah membuktikan keberhasilan inovasi yang tidak mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal ini seperti yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta dengan membangun integrasi antarmoda, yakni Kereta Rel Listrik (KRL), Moda Raya Terpadu (MRT), dan Trans Jakarta. Tidak hanya Pemda DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas juga membangun jembatan tidak menggunakan APBD.

"Kenapa ini saya jadikan contoh karena ekstrem Sambas yang wilayah perbatasan di Kalimantan Barat dan Jakarta yang di pusat kota sekali pun melakukan hal yang sama. Berarti ini bisa menjadi pakem bagi daerah yang lain bahwa ini (inovasi) bisa dilaksanakan," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Yusharto mengungkapkan berdasarkan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2023, Gorontalo termasuk dalam kategori daerah inovatif dengan skor 44,63. Meski belum masuk dalam kategori daerah terinovatif, hal tersebut perlu terus diapresiasi agar iklim inovasi di Gorontalo dapat semakin baik.

Jika dilihat dari potensi peternakan sapi yang dimiliki, Yusharto optimistis Gorontalo dapat memajukan daerahnya menjadi pusat peternakan sapi terbaik. Untuk itulah, dalam mewujudkan hal tersebut perlu penerapan inovasi.

"Berbagai upaya (inovasi) seperti peningkatan nilai produk peternakan sapi misalnya ke depan dapat menjadikan Gorontalo sebagai pusatnya. Kualitas produk yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan banyak pihak untuk mengambil produk peternakan dari Gorontalo. Melalui ini dapat membuka lapangan pekerjaan di kabupaten maupun kota di Gorontalo," pungkasnya.*

Artikel Terkait