Nasional

Militer Israel Gempur Hamas di Gaza dengan "Bom Sengat Baja"

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 28/10/2023 08:38 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Militer Israel mengatakan mulai menggunakan bom mortir "sengat baja" atau Steel Sting untuk melawan kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Force/IDF) mengatakan "unit komando militer Magellan bekerja sama dengan Angkatan Udara menumpas puluhan teroris dengan menggunakan berbagai senjata, termasuk bom mortif inovatif dan akurat yang disebut `Steel Sting`."

"Lebih dari 10 bom (Steel Sting) pertama dan mematikan ditembakkan ke wilayah sekitar Gaza dan di sektor utara," bunyi pernyataan IDF pada Minggu (22/10).

Pasukan IDF menggunakan bom ini untuk menyerang posisi Hamas "yang menjadi tempat melancarkan serangan ke Israel."

IDF juga merilis sebuah video yang menunjukkan penggunaan bom tersebut.

"Kami menggunakannya untuk pertama kalinya dalam perang ini," kata seorang kapten di unit komando militer Magellan menurut pernyataan IDF.

IDF menuturkan penggunaan Steel Sting ini memungkinkan pasukannya menetralisir ancaman musuh dengan presisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bom jenis lainnya.

"Kami tidak menembak dan menebak-nebak apakah mengenai sasaran, tapi kami tahu bahwa kami telah memusnahkan ancaman tersebut," ucap IDF seperti dikutip CNN.

Dalam video yang dirilis IDF, bom mortir Steel Sting berukuran 120 mm terlihat menghancurkan peluncur roket Hamas di Gaza.

Bom Sengat Baja ini dilengkapi dengan panduan laser dan GPS sehingga memiliki akurasi yang jauh lebih presisi. Bom ini memiliki jangkauan 1-12 kilometer.

Bom Steel Sting dikembangkan oleh Elbit Systems dan pertama kali diungkapkan Israel pada 2021.

Menurut Jerusalem Post, bom mortir jenis ini dirancang untuk digunakan di medan terbuka dan lingkungan perkotaan. Dengan sistem GPS dan penargetan yang lebih akurat, bom ini disebut mampu mengurangi risiko salah sasaran dan mengurangi kemungkinan menyasar non-kombatan seperti warga sipil.

"Penggunaan operasionalnya akan merevolusi peperangan darat dan melengkapi batalion dengan senjata organik, akurat, dan efektif," Elbit Systems, yang mengembangkan sistem tersebut, mengatakan dalam rilis berita tahun 2021.

Perang antara Hamas vs Israel yang pecah sejak 7 Oktober lalu belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Militer Israel bahkan tengah bersiap melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza demi menumpas Hamas.

Meski invasi belum berjalan, militer Israel telah meningkatkan gempuran ke Jalur Gaza selama akhir pekan. Kementerian Kesehatan di Gaza menuturkan sebanyak 436 orang tewas akibat gempuran Israel selama Sabtu-Minggu malam kemarin.*

Artikel Terkait