Nasional

Beredar Dokumen "Reshuffle", Istana Pastikan Itu Kabar Bohong

Oleh : very - Rabu, 22/11/2023 20:24 WIB

Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Foto: Presidenri.go.id)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Istana Kepresidenan menegaskan bahwa foto dokumen berisi nama-nama menteri dan pejabat yang akan mengalami pergantian dalam perombakan kabinet atau reshuffle yang beredar luas di media sosial maupun WhatsApp (WA) merupakan kabar bohong alias hoaks.

"Ini hoaks. Ini menunjukkan banyaknya hoaks yg harus diwaspadai," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/11).

Seperti diketahui, ramai beredar di kalangan wartawan foto dokumen bertuliskan "Daftar Reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju. Dokumen itu menyebutkan bahwa sejumlah nama yang tercantum di dalamnya sudah disetujui oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Dokumen dengan kop Kementerian Sekretariat Negara RI dan ditandatangani Mensesneg Pratikno itu berisi sejumlah nama yang akan mengalami pergantian.

Misalnya, disebutkan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang dijabat oleh Hadi Tjahjanto akan diganti oleh Indrajaya Murod. Hadi akan mengisi tempat yang baru yaitu sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan yang saat ini dijabat oleh Mahfud MD.

Dalam dokumen tersebut, hampir semua menteri dari PDI Perjuangan diganti dengan nama lain. Misalnya, Menteri Sosial diisi oleh Agus Harimurti Yudhoyono. Menteri Sosial saat ini diisi oleh kader PDI Perjuangan, Tri Rismaharini. Kemudian Menteri Sekretaris Kabinet yang dijabat oleh Pramono Anung diganti dan dijabat oleh menteri yang baru yaitu Yandri Susanto.

Selanjutnya, Menteri Hukum dan HAM yang dijabat oleh Yassona Laoly digantikan oleh Yusril Ihza Mahendra. Dan Kepala Badan Intelijen Negara yang dijabat oleh Budi Gunawan diganti oleh Dudung Abdurrahman.

Saat ditanya apakah dalam waktu dekat akan dilakukan perombakan kabinet, Mensesneg Pratikno menegaskan bahwa sepengetahuan dirinya rencana itu tidak ada.

"Tidak ada rencana," ujar Pratikno seperti dikutip Antara.

Terpisah, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan hal serupa.

"Saat ini beredar sebuah dokumen reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju yang telah diusulkan dan disetujui presiden. Dapat dipastikan dokumen tersebut hoaks, mengandung informasi yang tidak benar atau bohong," tulis Ari dalam pesan singkat kepada wartawan.

Mengingat banyaknya hoaks dan kabar bohong yang beredar belakangan ini, Ari Dwipayana mengimbau masyarakat melakukan cek dan ricek serta tidak mudah percaya pada informasi dan berita-berita yang tidak berasal dari sumber resmi dan kredibel. ***

Artikel Terkait