Kompetisi Bakat Anak Disabilitas, Ketua Fokbi DKI: Mereka Punya Bakat harus Difasilitasi

Jakarta, INDONEWS.ID - Menyambut bulan Disabilitas Fokbi DKI menyelenggarakan Kompetisi bakat seni dan budaya bagi anak berkebutuhan khusus. Ketua Forum Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (Fokbi) mengatakan, Fokbi memfasilitasi lomba bakat yang dimiliki anak difabel, dan ini adalah bulannya difabalitas.

Fokbi DKI Jakarta selaku wadah penggiat budaya memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus dengan menggelar kompetisi bakat, di Kemang, Jakarta. Tampak hadir tokoh penggiat budaya, Sekjen Fokbi Pusat mewakili Ketua Umum, Nirwan Sapta, Dewi Motik, anggota Fokbi diantaranya Pemred indonews.id Asri Hadi. Dewi Motik dan Pemred indonews.id merupakan alumni SMA 3 Jakarta.

Ketua Fokbi DKI,  Maya Saroso mengatakan, pihaknya memfasilitasi lomba kreasi budaya yang merupakan bakat dari anak-anak berkebutuhan khusus. Layaknya kita merakan Hari Kemedekaan, ini adalah bulannya anak-anak difabel merayakannya setahun sekali.

"Kita membuat acara dalam rangka bulannya anak-anak difabel, kita tidak pernah tahu mereka punya bakat seni. Siapa tahu kalau mereka punya bakat yang tersembunyi, nah untuk itu kami memfasilitasi bakat mereka", ujarnya.

Dikatakan, penyelenggaraan ini merupakan yang pertama kali digelar Fokbi dan ini akan menjadi agenda rutin. Melihat antusias peserta, Fokbi berencana bakal menyelenggarakan dengan skala lebih besar lagi, bahkan hingga tingkat nasional.

Sementara tujuan dari kompetisi ini untuk mengangkat harkat dan martabat anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka juga anak yang harus kita beri ruang menampilkan bakat mereka. "Istilah orang Jawa, 'diwongke', nah itu", tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan, anak-anak berkebutuhan khusus punya rasa percaya diri yang besar, mereka paham bila bakat mereka dilombakan. Saat mereka naik ke atas panggung, mereka paham kalau mereka diberi appresiasi dengan tepuk tangan penonton.

Ketua Fokbi DKI pun berharap, dengan digelarnya kompetisi bakat anak-anak penyandang disabilitas, Fokbi bisa menemukan bakat-bakat para penyandang disabilitas. Dan mengangkat harkat anak-anak berkebutuhan khusus, mereka punya bakat yang sama dengan kita yang kebetulan diberi fisik normal.