Nasional

#DemiIndonesia Cerdas Memilih: Menkominfo Dorong Pemilu Damai dengan Literasi Digital

Oleh : Rulin Purba - Jum'at, 08/12/2023 19:02 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Menkominfo Budi Arie membuka acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang digelar detikcom bersama Kominfo. Budi mendorong agar kampanye Pemilu 2024 berjalan damai.

Hal itu disampaikan Budi Arie saat pidatonya dalam acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih, di The Kasablanka Jakarta, Kamis (7/12/2023). Budi mengatakan pemilih pada Pemilu 2024 harus cerdas dan menjaga ruang digital tetap sehat.

"Sebagai upaya menyukseskan Pemilu 2024, KPU telah menetapkan narasi besar pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Guna mendukung narasi tersebut, Kominfo juga mendorong kampanye Pemilu damai 2024. Narasi Pemilu damai 2024 berfokus pada pesan untuk menggunakan hak pemilih dan dipilih, menjadi pemilih cerdas dan menjaga ruang digital agar tetap sehat bijak, dan kondusif," kata Budi.

Budi berkaca pada pemilu di negara lain yang berdampak pada kualitas demokrasi akibat disinformasi. Untuk itu, dalam kick off #DemiIndonesia Cerdas Memilih ini, Budi mengajak masyarakat melakukan verifikasi pada berita yang diterima.

"Maka dari itu, di kesempatan #DemiIndonesia Cerdas Memilih ini, saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan literasi digital dan tidak begitu saja percaya akan suatu berita, apalagi ikut andil dalam menyebarkan hoaks atau berita palsu," katanya.

Menkominfo: 42% Masyarakat Percaya Disinfomasi Pemilu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyampaikan, sebanyak 42 persen warga Indonesia percaya terhadap disinformasi soal pemilu. Dia mengatakan tantangan ini perlu diantisipasi.

"Saat ini kita telah memasuki rangkaian Pemilu 2024, salah satu bentuk tantangan pemilu di tengah tingginya pemanfaatan teknologi digital adalah adanya kekacauan informasi atau information disorder yang dapat membentuk disinformasi dan malinformasi," kata Budi Arie

Budi menerangkan, jika tidak diantisipasi, disinformasi akan menimbulkan polarisasi. Dia mengatakan hal itu akan berdampak pada kepercayaan publik ke penyelenggara pemilu.

"Tantangan ini bukan tanpa alasan, dengan data, bahwa 42 persen publik Indonesia percaya disinformasi seputar Pemilu. Jadi, apabila tidak diantisipasi, kekacauan

informasi dapat menghasilkan polarisasi dan berdampak pada kepercayaan terhadap demokrasi, institusi penyelenggara pemilu, serta penyelenggaraan pemilu itu sendiri," ujarnya.

#DemiIndonesia Cerdas Memilih berlangsung dalam sesi talk show dan hiburan stand up comedy. Talk show akan berlangsung dua sesi.

Menkominfo Budi duduk bersama Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, Kabaharkam Komjen Fadil Imran, dan Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova. Ada juga Budi Adiputro yang turut serta menjadi moderator.

Di sesi ini, Menkominfo Budi cukup aktif memberikan pertanyaan kepada para narasumber. Suasana di panggung tampak cair, diselingi tawa canda di tengah diskusi. Sesekali, Menkominfo juga menimpali pernyataan narsum.

Contohnya ketika Rahmat Bagja membahas soal politik identitas, Menkominfo Budi juga menyuarakan pendapatnya. Dia menyebut bahwa politik identitas adalah hal yang sepatutnya dihindari.

"Politik identitas tidak membawa apa-apa, cuma sentimen politik aja," ujarnya.

Sebelum masuk ke sesi kedua, komika Ali Akbar menghibur dengan jokes atas keresahannya tentang `karakter pemilih di Indonesia`.

Lanjut ke sesi terakhir, diisi oleh Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian

Kominfo Slamet Santoso, pakar digital forensik Ruby Alamsyah, dan pengamat media sosial Rustika Herlambang.

Sesi ini juga penting untuk diperhatikan agar partisipan lebih punya awareness soal data digital pribadi dan juga literasi dalam berselancar di media sosial, khususnya menghadapi derasnya isu dan hoaks selama Pemilu 2024.

Bagi pembaca yang ingin mendapatkan berita terkini dan akurat seputar Pemilu 2024, dapat mengunjungi link berikut bit.ly/cerdas-memilih

Artikel Terkait