Nasional

Menampilkan Belasan Komunitas, Badan Bahasa Gelar Pentas Seni Bertema "Sastra Perekat Kebhinekaan"

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 11/12/2023 14:40 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar pentas seni karya Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2023 di Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki, DKI Jakarta pada Senin (11/12/23).

Kegiatan ini bertujuan antara lain untuk mengapresiasi dan mendorong pertanggungjawaban komunitas sastra selaku penerima bantuan pemerintah, mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh komunitas sastra yang telah mendapatkan bantuan pemerintah dan  mengenalkan program kebahasaan dan kesastraan kepada massyarakat luas, terutama bantuan pemerintah untuk penguatan komunitas sastra yang telah dilakukan.

Kepala Badan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz mengatakan, pementasan ini merupakan bentuk selebrasi sekaligus pertanggungjawaban secara publik atas program bantuan bidang kebahasaan yang dikelola lembaganya. Melalui panggung tersebut, jelasnya, para penerima bantuan menampilkan hasil dari pengembangan kegiatan seni dan literasi yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir sejak menerima bantuan.

“Bantuan pemerintah ini, yang tujuannya adalah menambah intensitas kesemarakan program-program yang selama ini sedang dilaksanakan oleh Badan Bahasa, karena ketidakmampuan kami untuk menjangkau setiap lini di masyarakat, maka kami bekerjasama dengan komunitas-komunitas sastra ini,” terang Aminudin di kompleks TIM, Jakarta, Senin (11/12).

Diketahui, dalam satu dasawarsa terakhir, komunitas sastra tumbuh sangat pesat diikuti oleh penciptaan karya sastra yang juga produktif. Karya sastra dengan berbagai kearifan lokal yang diproduksi sastrawan, khususnya sastrawan muda dari berbagai daerah menjadi wadah para sastrawan untuk saling asah, asih, dan asuh.

Pada zaman modern ini, komunitas sastra di Indonesia perlu mendapat perhatian karena banyak komunitas sastra yang keberadaannya tidak terlihat, timbul tenggelam, terutama bagi komunitas sastra yang masih berkembang. Meskipun mengalami keterbatasan tertentu, masih terdapat komunitas yang eksis melaksanakan kegiatan kesastraan di tengah masyarakat.

"Keberadaan komunitas sastra ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah agar dapat mengoptimalkan perannya sebagai tempat dan media kreatif bagi sastrawan dan pegiat sastra dalam memproduksi karya sastra atau menyelenggarakan kegiatan kesastraan. Selain itu, perlu adanya apresiasi bagi para pelaku/pegiat sastra yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menggerakkan, membangun, dan menciptakan karya sastra," tandasnya.

Prof Aminuddin lebih lanjut menjelaskan, Badan Bahasa terus menginisiasi tumbuhnya Komunitas Sastra di Tanah Air. Salah satunya melalui penyaluran Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Apreasiasi dan Komunitas Sastra. Pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak pemroduksi karya, menjadi penggerak sekaligus penguat dalam membangun kesastraan di tengah masyarakat, serta mengembangkan kesastraan dan meluaskan produk karyanya.

"Pada bulan Juli dan September 2023, Badan Bahasa melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra telah mengumumkan para penerima bantuan pemerintah dari kategori bantuan fasilitas komunitas sebanyak 45 penerima bantuan dan sebanyak 5 komunitas untuk kategori penghargaan, serta penghargaan perorangan sebanyak 29 orang," ungkapnya.

Adapun komunitas sastra yang tampil dalam Pentas Karya kali ini berasal dari 11 provinsi. Di antaranya Perkumpulan Sabda Bunian dari Kep. Riau, Rumah Baca dan Kreativitas Tanah Ombak (Sumatra Barat), Sanggar Seni Budaya Batin Penghulu (Jambi), Komunitas Dongeng Dakocan (Lampung), Komunitas Ngejah (Jawa Barat), Komunitas Studi Sastra Tiga Gunung (Jawa Tengah) serta banyak lagi lainnya.

Ada pula Komunitas Mahima (Bali), Komunitas Seni Lobo (Sulawesi Tengah),  Langkau Etnika Kalbar (Kalimantan Barat), dan Komunitas Masyarakat Lumpur (Jawa Timur). Masing-masing komunitas menampilkan pertunjukan berupa musikalisasi puisi, teater, dongeng hingga baca puisi.

Kegiatan ini juga menampilkan beberapa sastrawan nasional yang akan menampilkan pertunjukan teater, baca puisi, dan baca cerpen, yakni Putu Wijaya, Sutardji Calzoum Bachri, Godi Suwarna berkolaborasi dengan Sifa Putri Yandani (Pemenang I Maca Sajak tingkat SMP Kategori Putri, FTBI Provinsi Jawa Barat tahun 2023), Iman Soleh, Agus R. Sarjono bersama Teater Forum, juga Isbedy Stiawan Z.S. dan E.M. Yogiswara.

Kegiatan ini berisi pementasan mendongeng, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan teater. Dengan adanya kegiatan diharapkan program bantuan pemerintah penguatan komunitas sastra sastra makin dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu, kegiatan juga dilengkapi dengan pameran produk komunitas sastra yang telah menerima bantuan pemerintah.

 

Turut hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Suharti yang turut memeriahkan acara dengan pembacaan puisi. 

"Pentas Karya Komunitas Sastra ini diharapkan membangkitkan semangat, kecintaan, dan sikap positif masyarakat terhadap sastra, baik sastra daerah, maupun sastra Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menguatkan dan memotivasi komunitas sastra lain dalam berkarya, memberikan manfaat untuk masyarakat luas, dan merekatkan kebinekaan melalui karya sastra yang dihasilkan," tutup Aminuddin.

 

Artikel Terkait