Daerah

Tiga Pasien Korban Kecelakaan Kerja PT ITSS Dirujuk Ke Makassar

Oleh : very - Selasa, 02/01/2024 13:25 WIB

Tiga pasien korban kecelakaan kerja PT ITSS (Indonesia Tsingshan Stainless Steel) Kawasan Industri IMIP, kembali dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/12/2023). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Tiga pasien korban kecelakaan kerja PT ITSS (Indonesia Tsingshan Stainless Steel) Kawasan Industri IMIP, kembali dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/12/2023). Ketiganya dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Makassar, guna mendapatkan perawatan medis yang lebih baik.

Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, melalui siaran pers yang diterima redaksi beberapa har lalu mengatakan, tiga korban luka tersebut yaitu Patriansyah, Yulius Bangun, dan Martinus.

Mereka diterbangkan melalui bandara khusus PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggunakan pesawat medivac. Mereka diterbangkan dihari yang berbeda. Satu pasien diterbangkan pada Kamis kemarin, sedang dua lainnya baru dapat hari ini diterbangkan karena kondisi cuaca buruk.

Langkah penanganan medis seperti ini dilakukan guna memastikan bahwa pasien mendapat perawatan yang lebih intensif lagi. Sebelum itu, ketiganya telah mendapatkan perawatan di RSUD Morowali sejak 24 Desember 2023 lalu.

Dua hari sebelumnya juga, Rabu 27/12/2023, dua pasien lainnya telah diterbangkan melalui bandara khusus PT IMIP untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik. Keduanya diterbangkan ke kota yang berbeda. Enal Affandi Agus dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar, dan Larry Van Hanzrianto dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Jakarta.

PT IMIP  telah memberikan jaminan bahwa biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. Tak hanya itu saja, selama perawatan PT IMIP  juga memastikan seluruh kebutuhan korban selama di rumah sakit, akan dipenuhi, baik fisik maupun psikis.

Sementara itu, sebelumnya, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI melalui Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves RI, Septian Hario Seto, melakukan konferensi pers usai mengunjungi lokasi kejadian dan beberapa pasien yang masih mendapat perawatan di RSUD Morowali dan Klinik KUPI PT IMIP.

Dalam konferensi pers itu, Septian Hario Seto didampingi oleh Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Komandan Kodim 1311/Morowali Letkol Inf Alzaki, PJ Bupati Morowali Rachmansyah Ismail, dan sejumlah perwakilan manajemen PT IMIP.

“Ini merupakan kejadian luar biasa, kami pastikan juga penanganannya juga bukan biasa-biasa saja,” ucapnya, dalam konferensi pers di RSUD Morowali, Rabu sore (27/12).

Dalam kunjungan itu juga, Septian Hario Seto menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan pencegahan potensi agar kejadian serupa tidak terulang. Sejauh ini dinilai bahwa ketidaktegasan aturan K3 yang dijalankan dalam operasional pabrik di dalam Kawasan Industri IMIP diduga menjadi pemicu kecelakaan kerja. Untuk itu, Kemenko Marves mendorong PT IMIP melakukan evaluasi terhadap penerapan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Terhadap korban yang masih dirawat, Septian Hario Seto meminta agar klinik dan manajemen PT IMIP berkoordinasi menyediakan pelayanan terbaik. Dia menyebutkan, manajemen PT IMIP telah menjalankan prosedur penanganan korban luka-luka dengan baik, termasuk memberikan santunan bagi keluarga korban dan mengantarkan pasien luka-luka ke tempat layanan kesehatan.

Sesuai permintaan, sebagian korban luka telah dipulangkan ke daerah asal demi dekat dengan sanak familinya.

“Tentu hal itu atas persetujuan dokter bahwa yang bersangkutan dapat dipindahkan,” ujarnya.

Data terbaru, dalam kecelakaan kerja yang terjadi di PT ITSS Kawasan Industri IMIP, tercatat korban meninggal dunia sebanyak 19 orang, terdiri atas 8 orang pekerja dari Tiongkok dan 11 pekerja dari Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Morowali dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Palu bekerja sama untuk menyalurkan santunan bagi para korban pekerja Indonesia. Penjabat (Pj) Bupati Morowali, Ir H A Rachmansyah Ismail dalam kesempatan yang sama berujar, total bantuan tersebut adalah Rp197.500.000.

Rinciannya, santunan bagi keluarga korban meninggal sebesar Rp777.046.000 per orang, sedangkan bantuan perawatan bagi korban luka-luka senilai Rp3.000.000 per orang. ***

Artikel Terkait