Nasional

TPN: Prabowo Keliru Ungkap Data Alutsista Dalam Kasus Pembebasan Irian Barat

Oleh : very - Senin, 08/01/2024 12:06 WIB

Debat Ketiga Capres 2024 yang digelar di Istora Senaya, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Foto: Ant)

Jakarta, INDONEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja menggelar debat calon presiden-calon wakil presiden pada Minggu (7/1/2024). Seperti debat Capres sebelumnya, debat kali ini juga sangat menarik.

Namun, ada beberapa isi perdebatan yang harus dikoreksi karena mengandung kesalahan atau kekeliruan.

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyebutkan bahwa calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto keliru mengungkapkan data terkait alutsista yang digunakan dalam pembebasan Irian Barat di masa Presiden Soekarno.

"Kami ingin meluruskan pernyataan Pak Prabowo sepertinya keliru. Pada masa Bung Karno menggunakan peralatan bekas. Itu konteksnya berbeda, banyak peralatan baru yang dipakai oleh Bung Karno guna pembebasan Irian Barat,” ujar Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto ketika ditemui usai mengikuti acara nonton bersama debat capres ketiga bersama relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Minggu.

Hasto mengatakan, peralatan baru yang dipakai Bung Karno adalah peralatan dari Yugoslavia dan sebagian juga dipakai untuk pembebasan Aljazair. Dia mengatakan, bangsa-bangsa islam banyak merdeka karena adanya campur tangan dari kepemimpinan presiden pertama Indonesia tersebut.

Berdasarkan data yang ia miliki, Indonesia sempat mendapatkan pesawat Hercules C130 dari Presiden Amerika Serikat Kennedy.

“Itu juga suatu hal yang baru sehingga pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sayangnya tidak memahami bagaimana postur angkatan perang kita saat itu," lanjut Hasto yang juga peraih gelar doktor Universitas Pertahanan itu.

Menurutnya, alutsista yang dimiliki Indonesia di era Soekarno merupakan kekuatan angkatan perang terkuat di belahan bumi selatan.

"Ini yang pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris," katanya.

Hasto juga ditanya tentang jawaban Prabowo yang melempar “handuk” ke DPR RI terkait pembelian alutsista bekas. Dia mengatakan, Komisi I DPR RI maupun Presiden Joko Widodo sama-sama terkejut ketika Prabowo secara sepihak memutuskan untuk membeli pesawat tempur bekas dari Qatar.

“Sementara pesawat tersebut pernah ditolak oleh Menhan sebelumnya Prof Yuwono Sudarsono. Ini menunjukkan penyalahgunaan kewenangan. Tanpa melalui perencanaan yang baik," pungkas Hasto. ***

Artikel Terkait