
Jakarta, INDONEWS.ID - Nusa Tenggara Timur (NTT) sering kali dipelesetkan "Nanti Tuhan Tolong." Namun hingga saat ini, Sang Mesias Politik yang dinanti-nantikan itu tak kunjung datang.
Sudah sekian kali pergantian kepemimpinan, namun belum ada tanda-tanda perbaikan yang berarti. Problem sumber daya manusia menjadi sorotan utama dalam konteks pembangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kemiskinan menjadi wajah kelam di provinsi kepulaun yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste itu. Berdasarkan Data BPS di 2023, NTT menempati urutan ke-3 dari daftar provinsi termiskin di Indonesia.
NTT menghadapi banyak tantangan di segala sektor, yang hingga kini belum tuntas diselesaikan; mulai dari keterbatasan infrastruktur, minimnya akses pendidikan dan kesehatan, hingga ketimpangan ekonomi.
Problem laten ini menunjukkan bahwa NTT membutuhkan mesianik politik yang berwawasan luas, berintegritas dan berpengalaman untuk menahkodai provinsi termiskin ke-3 ini dalam satu periode ke depan. Hal ini lantas mendorong Bulir.id sebagai media nasional terpanggil untuk menyuarakan suara-suara profetis yang menjadi harapan rakyat NTT.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa bulan ke depan, kita akan merayakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada Oktober 2024 mendatang. Oleh karenannya, kita perlu mempersiapkan para calon pemimpin sebagai mesias politik yang benar-benar menyelamatkan rakyat NTT dari kungkungan kemiskinan dan persoalan krusial lainnya.
Untuk memilih juru selamat NTT pada periode 5 tahun ke depan, kita perlu melihat rekam jejak calon-calon yang akan menjadi juru kunci keselamatan perahu besar NTT tersebut. Oleh karenanya, pada momentum perayaan ulang tahun yang ke-3 tahun ini, BULIR.ID berinisiatif mengundang para akademisi, politisi dan pemerhati sosial mendiskusikan beberapa hal terkait problem krusial yang tengah dihadapi NTT.
Diskusi tersebut mengusung tema "Proyeksi Pembangunan Nusa Tenggara Timur 5 Tahun ke Depan." Diskusi ini akan menghadirkan pembicara di antaranya: Dr. Yohanes Don Bosco Doho selaku Pengamat Etika Komunikasi Publik, Dr. (c) MM Ardy Mbalembout selaku Politisi dan Advokat, Drs. Asri Hadi sebagai Dosen Senior IPDN dan Dewan Pakar Bulir.id dan dan Stela Nau selaku Founder Komunitas NTT Muda. Sedangkan Emanuel Odo (Generasi Muda NTT) bertindak sebagai moderator diskusi tersebut.
Dr. Yohannes Don Bosco Doho yang saat ini bekerja di Departemen Komunikasi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta akan menyoroti problem Etika dan Kominikasi Publik para calon pemimpin yang layak menjadi juru selamat NTT pada 5 tahun ke depan.
Etika menjadi penting yang harus dihidupi oleh para calon pemimpin. Sebab Tidak semua pemimpin memiliki kompetensi etis dalam kepemimpinannya.
Nilai-nilai kepemimpinan etis dapat diaktualkan melalui tindakan yang adil, menghargai sesama, jujur, humanis, mendorong inisiatif serta memberikan teladan. Inilah gambaran yang akan menjadi sorotan Dosen LSPR London School Jakarta ini.
Sementara Mbalembout merupakan politisi dan juga seorang advokat terkemuka asal NTT yang selama ini berkiprah di Ibu Kota Jakarta. Dia akan menyoroti problem hukum di NTT secara komprehensif. Ardy Mbalembout yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai Demokrat periode 2020-2025 akan lebih banyak menyoroti tantangan penegakan hukum di NTT yang merupakan provinsi kepulauan yang minim sumber daya manusia.
Selanjutnya Stela Nau merupakan Founder Komunitas NTT Muda akan menyoroti seperti apa sosok pemimpin yang layak menjadi juru selamat sebagaimana mesias yang dinantikan dari perspektif kaum muda. Kekayaan pengalamannya akan menyumbang lebih banyak ide-ide konstruktif ala anak muda yang paham akan kebutuhan kaumnya.
Sedangkan Drs Asri Hadi, salah satu dosen senior IPDN yang sudah banyak melahirkan ribuan generasi muda berkiprah di instansi pemerintahan akan lebih banyak menyoroti problem pendidikan di NTT. Sebagai seorang pengajar tentunya ia akan lebih banyak meneropong problem pendidikan di NTT yang masih terbelakang jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Diskusi publik yang diprakarsai oleh BULIR.ID dalam merayakan hari jadinya yang ke-3 ini sekaligus menjadi wadah putra-putri NTT baik yang tinggal di NTT maupun diaspora untuk memberikan ide-ide dan masukan konstruktif dalam rangka membangun NTT 5 tahun ke depan, secara khusus menyambut Pilkada 2024 sebagai momentun menyaring pemimpin-pemimpin berkualitas menuju NTT yang lebih baik.
Diskusi publik ini akan diselenggarakan di Marga Siswa PMKRI Cabang Jakarta Timur, Sabtu, 1 Juni 2024, pukul 15.00-selesai. Disiarkan secara live pada chanel youtube @BulirID dan fanpage Rikard Djegadut.*