Jakarta, INDONEWS.ID - Butuh sekolah berwawasan Islami atau ingin tahu produk halal untuk konsumsi harian kita?, tak lama lagi jawaban itu bakal masyarakat temui dengan digelarnya 'Muslim LifeFest' di Ice, BSD, Serpong, Tangerang. Nantinya digelaran itu masyarakat juga bisa mendonasikan pakaian bekas layak pakai untuk warga Palestina.
Penyelenggaraan pameran tersebut bakal berlangsung 30 Agustus - 1 September, Muslim LifeFest tahun ini merupakan gelaran yang Ketiga. Para tenant yang siap meramaikan festival tersebut ada di bidang pendidikan, fashion, kosmetika, hingga makan dan minuman. Sebelum festival dilaksanakan, diadakan technical meeting, di hotel di kawasan Jakarta Senin. Hadir dalam pertemuan tersebut Pemred indonews.id, Asri Hadi.
Ustad Ali Saman Hasan Ketua 3 Puldapii mengatakan, festival ini bakal ramai dikunjungi masyarakat, terutama mereka yang ingin mengetahui sekolah yang bisa membina muridnya baik dalam pelajaran umum dan pendidikan agama Islam.
"Nanti masyarakat bisa memilih yayasan mana atau sekolah mana yang menurut mereka terbaik untuk putera puterinya berilmu dan berakhlak sesuai ajaran Islam", ujarnya.
Menurutnya, pengunjung yang datang ke Muslim LifeFest, mencari informasi pendidikan. Nanti banyak pesantren dibawah Puldapii yang akan ikut festival tersebut. Di sana masyarakat bisa menemukan jawaban tentang pendidikan berbasis agama Islam dari berbagai pesantren dalam satu lokasi.
Sementara Dani perwakilan Dompet Dhuafa menjelaskan, pihaknya punya program donasi untuk Palestina, dan program tersebut sudah mereka jalankan 2 minggu sebelum pelaksanaan festival.
Program untuk mengumpulkan barang layak pakai seperti baju, celana, sepatu, dan barang lainnya yang bisa digunakan sehari-hari. Dan pihaknya juga sudah menyebarkan flyer program ini ke berbagai komunitas guna membantu masyarakat Palestina yang terdampak perang.
Menurutnya, pakaian layak pakai itu semisal warnanya belum pudar, tidak ada bagian yang robek, dan banyak lagi. Masyarakat bisa menentukan sendiri mana pakaian yang layak dan tidak tanpa harus mengetahui batasan-batasannya.
Sedangkan pihak penyelenggara ketika dilontarkan pertanyaan terkait target transaksi dalam festival nanti, mereka hanya menjawab, sulit menentukan target karena setiap peserta bila ditanya hari ini berapa transaksi yang terkumpul, mereka menjawab, "Alhamdulliah", tanpa ada penjelasan lebih lanjut.