Jakarta, INDONEWS. ID - Setelah menyelesaikan tugas sebagai Wakil Bupati Belitung, pada 31 desember 2023 lalu, Isyak Meirobie telah memutuskan untuk beristirahat dan menjalankan hidup sebagai warga Belitung.
“Akan tetapi kondisi ekonomi Belitung yang meredup dan semakin mengkuatirkan membuat saya harus mengambil keputusan penting untuk hadir kembali memastikan 3 hal utama bagi Belitung; Memulihkan ekonomi Belitung segera; Memastikan pelayanan kepada masyarakat cepat dan berkualitas, serta program yang semakin inovatif dalam pembangunan Belitung,” ujarnya melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/8).
Keputusan tersebut, katanya seperti mendapatkan mujizat Tuhan. Mengapa dikatakan Keputusan tersebut merupakan mukjizat dari Tuhan?
“Karena saya sampaikan kepada ibu, istri dan anak saya, bahwa saya hanya akan mencalonkan diri menjadi Bupati Belitung apabila Tuhan memberikan tanda-Nya kepada saya. Tandanya adalah, partai politik yang sehati dan baik hati dalam memberikan kebebasan berekpresi dan berinovasi dalam membangun ke depannya,” ujarnya.
Setelah proses melelahkan dan menguras energi pikiran, hati dan fisik, yang hampir 6 bulan lamanya, Isyak bergumul dalam doa kepada Tuhan. “Jika ada Parpol yang mencalonkan dirinya dengan cara tidak biasa, maka inilah Tanda Tuhan,” katanya.
Sejak awal elit-elit politik berusaha agar dirinya tidak bisa mencalonkan diri. Rencana demi rencana dibangun untuk menghalangi dirinya dan membuat dia tidak berhasil mendapat dukungan yang cukup dari partai politik. Namun diri Isyak lagi-lagi menyaksikan bagaimana Tuhan menghadirkan karunia mujizatnya.
“Syarat kursi (ternyata) berubah menjadi syarat 10 persen suara. Keterkejutan ini membuat saya terdiam tanpa bisa berkata-kata,” ucapnya.
“Walaupun hal ini masih sangat dini dan merupakan langkah awal dalam sebuah proses panjang dalam pilkada, namun kami sangat yakin jika kita berikhtiar dan ikhlas maka Tuhan akan selalu bantu sampai berhasil,” tambahnya.
Seperti diketahui, katanya, PSI dengan perolehan suara 7918, adalah partai pertama yang paling komitmen dan konsisten terdepan memastikan dirinya mendapatkan dukungan penuh.
Melalui Ketua Umum Kaesang Pangarep dan jajaran DPP sampai DPC PSI yang senantiasa memberikan dukungan penuh dan menyerahkan surat resmi. Kemudian, Ketum Agus Harimurti Yudhyono (AHY) dan jajaran DPP sampai ke DPC Partai Demokrat yang memperoleh suara sebesar 6418 sehingga total suara dalam syarat pencalonan sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi adalah sebesar : 14.336 suara atau 12.95 persen suara dari 10 persen persyaratan suara sesuai keputusan MK.
“Dan saya sangat percaya dalam waktu dekat akan ada lagi partai politik kuat dan hebat yang banyak dipilih masyarakat Indonesia akan dan telah memutuskan memberikan dukungan kepada kami pula. Semoga inipun terwujud melalui doa dan harapan berikutnya,” ujar Isyak.
Dia mengatakan, calon lain mungkin mempersiapkan video deklarasi dan pencalonan, tapi dirinya sejak beberapa waktu lalu sudah mempersiapkan video penarikan diri dari pencalonan di Pilkada 2024 ini. Namun hal itu urung dilakukan.
Isyak mengatakan, dirinya pun telah memilih pendamping, bakal calon wakil Bupati Belitung untuk bekerja dengan Gercep (Gerak cepat) dan Gaspol (Gali semua potensi dengan cepat ) serta Geber (Gerak Bersama).
“Banyak sekali sahabat-sahabat terbaik yang layak dan saya kenal untuk bersama dalam menjalankan pemerintahan Belitung ke depan, orang orang baik yang berkualitas seperti bang Yahya, bang Mirza, bang Jun Tamin, bro Ronny, bang Faisal Madani, bro Jarwo, Mba Ira, bro Suryandaru, bro Badia, sampai Bro Aldi Taher. Mereka adalah nama-nama orang orang baik yang dimiliki Belitung dan yang saya yakini sosok yang cocok dalam kebersamaan untuk membangun Belitung,” ujarnya.
Namun dirinya memohon maaf karena harus memilih satu di antara semua tokoh berkualitas tersebut. Bukan karena mereka tidak lebih baik, bukan, tapi karena syarat, situasi dan kondisi, dan berbagai pertimbangan yang ditetapkan,” ujarnya.
“Dan, saya memilih sosok urang Belitong kite bernama H. Masdar Nawawi yang merupakan kepala kantor Kemenag, caretaker ketua PCNU Belitung, ketua dewan pertimbangan MUI, ketua Badan Kesejahteraan Mesjid kabupaten Belitung. Beliau tokoh religius toleran yang memiliki kemampuan birokrasi yang sangat baik,” ujarnya.
Isyak berkeyakinan dengan berkolaborasi, maka dirinya akan fokus mendatangkan investasi, memulihkan dan menumbuhkan ekonomi Belitung. Sedangkan Bang Haji Masdar akan menjaga fondasi agama, sosial dan budaya, adat secara bermartabat dan tatanan birokrasi yang profesional.
“Kami akan bekerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas bagi semua kalangan, kami layani tanpa pilih kasih, tanpa pembeda-bedaan,” ujarnya.
Isyak mengatakan, dirnya dan Masdar bukan orang hebat. Keduanya merupakan orang biasa yang ditugaskan Tuhan untuk hadir dalam kesulitan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan dan permasalahan serta melahirkan harapan dan arah kemajuan bagi Belitung.
Jika ada pendapat dan pandangan bahwa ada sosok yang lebih baik dari beliau, kata Isyak, itu benar. “Kami tidak menyangkal, tentu ini adalah ketidaksempurnaan kita sebagai manusia,” katanya.
“Namun bagi saya ditengah ketidaksempurnaan itu, beliau (H. Masdar) adalah pilihan yang saya yakini akan menjadi kekuatan dalam memastikan kita pulih dari keterpurukan, redupnya ekonomi dan tentunya membawa dan membuat Belitung Menyala Kembali!,” ujarnya.
“Mari kita buat Belitung menyala kembali!,” pungkasnya. *