Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat jumlah nasabah ultra mikro yang tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) sepanjang semester pertama 2024 mencapai 15,2 juta nasabah.
Dengan menjaga kualitas usaha nasabah, PNM percaya bahwa upaya ini akan meningkatkan potensi pembukaan lapangan pekerjaan serta membantu masyarakat prasejahtera untuk mendapatkan penghasilan.
Melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/9), Direktur Operasional PNM Sunar Basuki mengingatkan bahwa tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
“Peluang besar ini harus diiringi dengan pendampingan yang simultan. PNM berkomitmen untuk menjaga portofolio usaha mereka, lewat pembiayaan dan pendampingan, agar semakin banyak pekerja lokal yang dapat terserap dari berbagai jenis keterampilan,” kata Sunar.
Seiring dengan jumlah nasabah yang naik kelas bertambah, Sunar juga mengingatkan bahwa hal ini mendorong munculnya kebutuhan terhadap layanan pendukung lainnya yang turut menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Sebagai salah satu entitas sinergi Holding Ultra Mikro di bawah Bank Rakyat Indonesia (BRI), PNM menyampaikan pihaknya selalu konsisten memberikan tiga pilar untuk mendukung seluruh pengusaha UMKM. Ketiga pilar itu tidak hanya mencakup pemberian modal finansial, melainkan juga modal intelektual dan modal sosial.
PNM menyampaikan, pihaknya juga terus menempatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera sebagai prioritas utama dalam mengembangkan program-programnya, terutama perempuan pelaku usaha ultra mikro yang memegang peran penting dalam menggerakkan perekonomian lokal.
Meskipun skala kecil, keberadaan pelaku usaha ultra mikro memiliki potensi besar dalam pembukaan lapangan pekerjaan. Hal inilah yang membuat PNM semakin bersemangat untuk terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui peran perempuan.
Hingga akhir Juni 2024, PNM telah menyalurkan Rp34 triliun untuk mengakselarasi ekonomi kerakyatan. Jumlah nasabah yang bertambah pun membuat PNM terus meningkatkan pelayanan melalui 4.665 kantor layanan yang tersebar di 35 Provinsi, 435 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan di seluruh Indonesia.*