Olah Raga

Statistik 3 Laga Timnas Indonesia Moncer, China Terancam

Oleh : donatus nador - Minggu, 13/10/2024 22:43 WIB


Laga kontra Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam yang berakhir dengan skor 2-2.

 Mencermati statistik tiga laga di babak ketiga kualifikasi Grup C, Piala Dunia 2026 Zona Asia, tren Timnas Indonesia terlihat moncer.

Berangkat dari catatan statistik, tim besutan Shin Tae-yong (STY) ini memiliki modal cukup untuk memetik hasil penuh saat bentrok dengan Timnas China pada laga yang akan berlangsung di Stadion Qingdao Tiantai, Selasa (15/10/2024) waktu setempat.

Tim Merah Putih memang belum pernah menang dari tiga laga yang dimainkan, namun juga belum pernah kalah.

Tiga pertandingan dengan hasil imbang, membuat Tim Garuda hanya mengoleksi 3 poin hingga terlempar ke peringkat 5 klasemen sementara Grup C.

Namun tren positif, membuat tim yang dinilai kuda hitam oleh pelatih Jepang tersebut diyakini bisa mempermalukan Timnas China di depan pendukung mereka.

Cermati saja, bagaimana STY meracik talenta Garuda saat melawan Arab Saudi pada matchday pertama di King Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (6/9/2024) lalu.

Pada laga ini, Timnas Indonesia yang berada di posisi 134 ranking dunia melawan Arab Saudi yang berada di peringkat 56 dunia, berhasil bermain imbang 1-1.

Statistik menunjukkan Arab Saudi mengendalikan jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 65 persen, sedangkan Garuda hanya 35 persen.

Statistik juga menunjukkan, dari 597 operan yang dilakukan anak asuh Roberto Mancini, mayoritas berlangsung di lini tengah.

Itu artinya, pertahanan Indonesia di lini belakang sangat sulit ditembus. Dominasi dan tekanan sepanjang permainan membuat Indonesia hanya bertahan solid dan melakukan umpan jauh ke depan.

Hasilnya, Witan Sulaeman cs (cum suibus) mampu melepas tujuh tembakan, dua tepat sasaran, dan satu menjadi gol.

Sebaliknya, tim tuan rumah berhasil melepas 15 tembakan, namun hanya 4 yang tepat sasaran dan 1 gol.

Ini artinya, pertahanan solid skuad besutan STY cukup berdampak pada akurasi tembakan Timnas berjuluk Al-Suqour Al-Khodhur (Elang Hijau) yang menoreh 83 persen.

Main imbang 1-1 ini memberikan tambahan 6,88 poin bagi Garuda di ranking FIFA, menjadi 1115.61 poin.

Hasilnya, Timnas Indonesia naik tiga peringkat di ranking FIFA, yaitu dari posisi 134 ke 131 dunia.

Sementara di sisi lain, Arab Saudi tidak beranjak dari peringkat 56 dunia karena kehilangan 6,68 poin setelah hanya bermain 1-1 dengan Garuda.

Lalu, pada laga melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) , Jakarta, Selasa (10/9/2024) pasukan Garuda sukses menahan imbang The Socceroos.

Taktik high pressing yang diterapkan pasukan Graham Arnold hanya sukses menekan jumlah operan pasukan Garuda. Dibanding 221 operan milik The Socceroos, pasukan Garuda hanya 138 operan.

Namun, high pressing dengan penguasaan bola mencapai 61 persen itu gagal menjebol gawang Maarten Paes.

Sukses menahan imbang 0-0 selama 90 menit merupakan raihan spektakuler buat Garuda, sebab yang dihadapi merupakan tim dengan peringkat 25 FIFA.

Padahal, 9 bulan lalu tepatnya Januari 2024, Timnas Indonesia kalah 4-0 dari lawan yang sama. Jadi, hanya dalam waktu 9 bulan, STY sukses menaikkan kualitas pasukannya.

Selanjutnya, pada laga kontra Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam yang berakhir dengan skor 2-2, peringkat FIFA Garuda memang tidak beranjak, tetap di posisi 129.

Namun, tuan rumah yang menyandang ranking 76 itu akhirnya turun dua peringkat ke posisi 78 akibat hasil imbang.

Catatan mengesankan dari laga ini adalah semakin beraninya pasukan STY untuk melakukan serangan berbahaya ke daerah Bahrain.

Secara penyerangan, Timnas Indonesia dapat dikatakan berbahaya, terlihat dari 5 tembakan yang semuanya on target dalam 90 menit. Sementara Bahrain, dari 24 tembakan, hanya 5 tembakan on target.

Dengan tren positif menghadapi tim tangguh, STY rupanya akan semakin percaya diri untuk memerintahkan anak asuhnya berani melakukan serangan.

Apa lagi China yang saat ini berada di di posisi 91 dunia pada ranking FIFA, sedang tidak baik-baik saja. Rekor tiga pertandingan memperlihatkan betapa rapuhnya pertahanan China.

Tim berjuluk Naga yang dibesut pelatih Branko Ivankovic itu kebobolan 12 gol dalam tiga laga, hanya mencetak 2 gol ke gawang lawan. Statistik ini menunjukkan rapuhnya lini belakang dan tumpulnya lini serang.

Dengan rekor buruk yang dimiliki Naga dan rekor positif yang dimilik Garuda, STY tentu menatap optimistis laga yang akan tersaji pada Selasa (15/10/2024) nanti.

Shin Tae-yong menyebut kondisi pemainnya secara keseluruhan siap menghadapi China. Hanya Jordi Amat dan Sandy Walsh yang mengalami cedera ringan.

"Selain Jordi Amat dan Sandy Walsh yang mengalami cedera ringan, semuanya baik-baik saja," kata STY di laman PSSI, Minggu (13/10/2024).

Jika sesuai skenario yang diracik STY, bukan tak mungkin Garuda mampu menekuk Naga di depan pendukung setianya.

Artikel Lainnya