Internasional

Selama Oktober Rusia 2 Kali Simulasi Serangan Nuklir, Putin: Antisipasi Ketegangan Geopolitik

Oleh : donatus nador - Rabu, 30/10/2024 16:20 WIB


Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa (29/10) memantau latihan kekuatan nuklir negaranya.

Jakarta,, INDONEWS. ID-- Selama bulan Oktober, tentara Rusia melakukan simulasi serangan nuklir sebanyak dua kali.  Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa (29/10) memantau latihan kekuatan nuklir negaranya.

Simulasi serangan nuklir itu dari dari tiga arah berbeda yakni dari darat, laut, dan udara. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut latihan ini dilakukan dengan meluncurkan berbagai jenis rudal nuklir Rusia. 

Antara lain, rudal nuklir Yars diluncurkan dari darat yakni dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia barat laut ke Kamchatka, sebuah daerah yang berada di semenanjung di Timur Rusia.

Rudal nuklir Sineva dan Bulava ditembakkan dari laut tepatnya dari kapal selam milik angkatan laut Rusia.

Sementara itu, rudal jelajah diluncurkan dari udara, yakni dari pesawat pengebom strategis.

Putin menyampaikan, latihan ini digelar dalam rangka meningkatkan kewaspadaan negaranya terhadap ancaman geopolitik. 

"Mengingat ketegangan geopolitik dan munculnya ancaman serta risiko eksternal baru, penting bagi kami untuk memiliki kekuatan strategis yang modern dan selalu siap digunakan," kata Putin dilansir Al Jazeera.

Putin menyebut senjata nuklir merupakan salah satu alat yang digunakan Rusia untuk menjamin keamanan dan kedaulatan negara.

"(Senjata nuklir) menjadi penjamin kedaulatan dan keamanan negara yang dapat diandalkan," tegas Putin.

Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov, menambahkan bahwa latihan simulasi serangan nuklir ini juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tentara Rusia dalam melakukan serangan nuklir.

Sebab, ketika melakukan serangan nuklir, para tentara dituntut hati-hati agar serangan bisa mengenai target yang dituju dan tidak menyebabkan dampak yang terlalu signifikan.

"Serangan nuklir besar-besaran oleh pasukan ofensif strategis sebagai respons terhadap serangan nuklir musuh," katanya..

Sebelumnya, pada 18 Oktober lalu, Rusia juga melakukan latihan serangan nuklir . Kala itu, latihan dihelat di Tver, sebuah wilayah yang terletak di barat laut Moskow.

Latihan serangan nuklir ini dilakukan Rusia di tengah meningkatnya eskalasi konflik dengan Ukraina.

Terutama setelah NATO mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah mengirimkan tentaranya ke Rusia untuk membantu mereka melawan tentara Ukraina.

Tindakan ini dinilai bakal meningkatkan eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Sebab, keberadaan tentara Korut di pihak Rusia bakal membuat mereka makin mudah menyerang Ukraina.

 

Artikel Lainnya