Gaya Hidup

Sampai Nanti Hanna, Drama Romantis Tentang Cinta dan Kesempatan Kedua

Oleh : rio apricianditho - Jum'at, 29/11/2024 20:02 WIB


Jakarta, INDONEWS.IID - Film drama Sampai Nanti, Hanna! Disutradarai Agung Sentausa dan diproduksi oleh Dewi Umaya dari Pic[k]Lock Films, film ini siap menyentuh hati para penonton dengan kisah tentang cinta, kesempatan kedua, dan perjalanan emosional yang mendalam. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 5 Desember 2024.

Teaser poster yang diperkenalkan pada acara tersebut memperlihatkan Gani (diperankan oleh Juan Bio One) dan Hanna (diperankan oleh Febby Rastanty) dalam sebuah adegan penuh kehangatan. Sementara teaser trailer memberikan sekilas tentang dinamika kisah yang intens antara Gani, Hanna, dan Arya (diperankan oleh Ibrahim Risyad), serta pertarungan emosional Hanna dalam mencari kebahagiaan dan kebebasan dari hubungan dengan Arya.

Febby Rastanty, pemeran Hanna, mengungkapkan betapa mendalamnya tantangan emosional yang harus ia hadapi dalam peran ini. “Hanna adalah karakter yang sangat kompleks. Dia terjebak dalam hubungan yang penuh tekanan dan ketidakbahagiaan. Saya berharap penonton bisa merasakan perjuangannya dalam mencari kebahagiaan dan keberanian untuk keluar dari situasi yang sulit," ujarnya saat konferensi pers.

Juan Bio One, yang berperan sebagai Gani, juga berbagi pemikirannya tentang karakter yang ia mainkan. “Gani adalah sosok yang penuh ketulusan. Ia telah lama menyimpan perasaannya kepada Hanna, dan setelah bertahun-tahun, ia diberi kesempatan untuk mengungkapkan cintanya. Film ini adalah tentang kesempatan kedua, tentang keberanian untuk mencintai lagi meskipun ada banyak hal yang mungkin sudah terlewat. Kadang memang cinta tidak bersepakat dengan waktu," kata Bio One dengan antusias.

Film Sampai Nanti, Hanna! mengisahkan tentang Gani, seorang pria yang percaya bahwa cinta sejati hanya datang sekali seumur hidup. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan perasaannya kepada Hanna, namun tidak pernah berani mengungkapkannya hingga akhirnya takdir memisahkan mereka. Hanna, yang kemudian menikah dengan Arya, hidup dalam pernikahan yang tampak sempurna di luar, tetapi penuh manipulasi dan kekerasan di dalamnya. Apa yang akan terjadi kepada Gani dan Hanna?

Agung Sentausa, sang sutradara, mengatakan, "Film ini adalah cerita tentang cinta yang penuh liku, tentang bagaimana hidup terkadang memberi kita kesempatan yang tak terduga. Setiap karakter dalam cerita ini membawa lapisan emosional yang dalam, yang membuat kita bertanya-tanya apakah ada ruang untuk cinta yang tertunda?" Dewi Umaya, produser, juga menambahkan bahwa film ini akan membawa perspektif baru tentang bagaimana hubungan dan masa lalu dapat membentuk masa depan kita. "Kisah Sampai

Nanti, Hanna! adalah refleksi dari kehidupan nyata bahwa terkadang kesempatan kedua datang bukan untuk mengulang masa lalu, tapi untuk menciptakan akhir yang lebih baik," ungkap Dewi. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kisah penuh makna ini. Untuk informasi terbaru, kunjungi Instagram @sampainantihanna.


Picklock Films

Pic[k]Lock Films adalah rumah produksi yang didirikan pada 10 Juni 2008 oleh Sabrang Mowo Damar Panuluh dan Dewi Umaya Rachman, dua sahabat yang berbagi visi untuk menciptakan karya-karya film dengan latar belakang sosio-politik-kultural yang kuat. Mengambil spesialisasi dalam biopik dan drama politik, Pic[k]Lock Films tetap mempertahankan elemen hiburan dalam setiap karyanya. Nama Pic[k]Lock sendiri diambil dari istilah Picture Lock—tahap akhir dalam proses editing—dan frasa Pick a Lock, yang melambangkan hasil akhir yang membuka pintu bagi ide-ide baru dan segar.

Sebagai rumah produksi, Pic[k]Lock Films berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman visual yang mendalam dan menginspirasi. Visi ini diwujudkan melalui berbagai karya film panjang, video klip, iklan televisi, film dokumenter, program televisi, hingga animasi. Setiap karya yang dihasilkan mencerminkan upaya untuk mengajak penonton bersentuhan langsung dengan tayangan gambar yang kaya akan pesan dan makna, serta menjadi medium komunikasi visual yang kuat.

Beberapa karya terkemuka yang diproduksi oleh Pic[k]Lock Films meliputi film Minggu Pagi di Victoria Park, Rayya: Cahaya di Atas Cahaya, dan Guru Bangsa Tjokroaminoto, yang semuanya telah tayang di layar bioskop. Selain itu, Pic[k]Lock juga memproduksi serial dokumenter seperti Maestro dan Gue Jakarta bekerja sama dengan Usee TV, serta The Quest yang dihasilkan bersama Direktorat Perfilman Musik dan Media Kemendikbud Ristek RI dan Madani International Film Festival. Setiap karya yang dihasilkan merupakan perwujudan dari semangat Pic[k]Lock untuk terus membuka wawasan baru melalui kekuatan sinema.

Artikel Lainnya