![](https://indonews.id/images/posts/1/2024/2024-12-03/9bb7755a138dc4a7430e6c436fab3e08_1.jpg)
Jakarta, INDONEWS.ID- Lembaga Sensor Film (LSF) menggelar acara nonton bareng (nobar) Film `Women from Rote Island`. Agenda nobar tersebut merupakan bentuk apresiasi sekaligus upaya mempromosikan film tersebut kepada publik.
Ketua LSF Naswardi menyampaikan itu pada gelaran nobar film tersebut yang berlangsung di CGV FX Sudirman, Jakarta, Selasa (3/12). Dia mengatakan, kegiatan nobar sekaligus mempromosikan karya nasional yang mewakili Indonesia di ajang internasional.
"Agenda nobar pagi ini adalah bagian dari program inisiasi LSF untuk memberikan apresiasi kepada Women from Rote Island. Kita patut berbangga karena film ini mewakili Indonesia di Oscar 2025, dan proses ini perlu kita dukung bersama," ujannya.
Saat ini Film `Women from Rote Island` tengah berkompetisi untuk masuk dalam nominasi Piala Oscar 2025.
`Women From Rote Island` adalah film bergenre drama thriller. Film ini mengisahkan kejadian nyata kehidupan seorang perempuan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang mengalami kekerasan seksual.
Film ini digarap sutradara Jeremias Nyangoen yang sebelumnya dikenal sebagai penulis film Rumah Merah Putih dan Sang Dewi.
Menurut Naswardi, kegiatan nobar menunjukkan penghargaan terhadap karya sineas lokal dan menjadi bentuk dukungan agar film tersebut dapat melangkah lebih jauh dalam proses seleksi nominasi Oscar.
Di sisi lain, bukan hanya memberikan klasifikasi usia pada film, LSF juga terus menggalakkan Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri.
Pada 2025, lanjut dia, LSF berencana memadukan program edukasi ini dengan apresiasi terhadap film nasional melalui kegiatan seperti nobar dan diskusi film. LSF akan mengembangkan model sosialisasi baru dengan mengadakan kegiatan di bioskop.
"Jadi, selain menyampaikan edukasi budaya sensor mandiri, kami juga ingin memperkuat apresiasi terhadap karya sineas bangsa kita," jelasnya.
Dia berharap, apa yang dilakukan pihaknya dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya mendukung karya lokal dan mengapresiasi film Indonesia di tingkat global.