Bisnis

Peran Ekonomi Syariah Bagi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Oleh : very - Senin, 06/01/2025 14:04 WIB


Diskusi ekonomi syariah. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ekonomi syariah bisa berperan dalam mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% Presiden Prabowo Subianto di masa mendatang. 

Wakil Rektor  Universitas Paramadina, Dr. Handi Risza Idris, mengatakan, pentingnya inovasi dan penguatan sektor ekonomi syariah agar mampu menjadi pendorong utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.

"Melalui industrialisasi, pembangunan pusat pertumbuhan baru, ekonomi kreatif, dan peningkatan sumber daya manusia, ekonomi syariah diharapkan mampu menciptakan sumber pertumbuhan baru," ujar Dr. Handi yang juga Wakil Kepala Center for Sharia Economic Developement (CSED)  dalam diskusi bertema "Outlook Ekonomi Syariah 2025" di Jakarta, Jum`at (27/12/2024)

Sementara itu, Prof. Murniati Mukhlisin, memaparkan optimisme atas pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. "Dengan inflasi yang terkendali dan tingkat pengangguran yang stabil, ekonomi syariah dapat menjadi penopang utama dalam menciptakan keseimbangan ekonomi melalui peran aktif pada sektor-sektor produktif," katanya.

Prof. Nur Hidayah,  menggarisbawahi perlunya optimalisasi sektor halal dan pembelajaran dari negara tetangga seperti Malaysia.

"Market share perbankan syariah Indonesia masih 7,38% dibandingkan Malaysia yang mencapai 42%. Selain itu, sektor makanan, kosmetik, dan pariwisata halal masih memiliki potensi besar untuk digarap secara maksimal," jelas Kepala CSED INDEF ini. 

Lain lagi dengan Dr. Abdul Hakam Naja. Ekonom ini menekankan pentingnya digitalisasi perbankan syariah dan penguatan UMKM.

Menurutnya, pendirian bank emas (bullion bank) dan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social & Governance) dalam bisnis adalah langkah inovatif yang sejalan dengan maqashid syariah. 

Melengkapi diskusi, Dr. Rahmat Mulyana menyampaikan strategi pengelolaan fiskal Islami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Ia menekankan perlunya reformasi penerimaan negara, optimalisasi wakaf produktif, dan penguatan pembiayaan berbasis syariah sebagai solusi atas berbagai tantangan fiskal. *

Artikel Lainnya