
Jakarta, INDONEWS.ID - Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia (HMNI) menggelar audiensi atau silaturahim dengan sejumlah pihak.
Pada Selasa lalu misalnya, HMNI bertemu dengan jajaran Badan Keamanan Laut (BAKAMLA). Pada Rabu, 12 Maret, HMNI beraudiensi dengan jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jakarta Utara. Sementara di daerah, DPD HMNI Tangerang bersilaturahim dengan Bupati dan Wakil Bupati Tengerang.
Di sela-sela pertemuan dengan KADIN Jakarta Utara, Ketua Umum HMNI, Bratatridharma, menjelaskan dua tujuan audiensi tersebut.
Pertama, HMNI sebagai organisasi yang relatif baru terbentuk perlu terus memperkenalkan diri kepada berbagai pihak. Kedua, urusan nelayan membutuhkan keterlibatan dan kerja sama berbagai pihak.
Dalam audiensi itu, DPP HMNI menjelaskan sejarah dan visi misi dan rencana kerja HMNI, yang berdiri pada 24 Juni 2015 itu.
Ketua HMNI menegaskan, kegiatan HMNI membantu semua pihak yang terkait dengan nelayan. “Jadi, HMNI tidak hanya bekerja untuk para nelayan. Para nelayan tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada bantuan juga bagi orang-orang di sekitar para nelayan,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis (14/3).
“Pertemuan dengan KADIN Jakarta Utara merupakan satu langkah strategis karena di Jakarta, hanya Jakarta Utara yang memiliki urusan dengan laut,” tambah Bratatridharma.
Pertemuan berjalan dengan sangat antusias. Hal itu terlihat dari sejumlah gagasan yang dikemukakan untuk melakukan kerja sama lebih lanjut dalam memanfaatkan sumber daya kelautan.
(DPP HMNI dalam audiensi dengan jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jakarta Utara, pada Rabu, 12 Maret. Foto: Ist)
Gagasan kerja sama konkret ini menegaskan kembali imbauan Ketua Kadin Jakarta Utara, Sungkono Ali. “Kalau sudah datang, kita harus berlanjut,” katanya dalam sambutan di awal pertemuan.
Gagasan tersebut yakni berupa kerja untuk menangani koperasi dan pariwisata kelautan. “Di pariwisata bahari, kita kekurangan operator atau provider wisata. HMNI bisa memberikan perhatian pada hal-hal itu. Kita bisa menciptakan satu kegiatan (event) fishing. Koperasi berperan untuk menyediakan pengadaan barang kebutuhan,” kata Arif Darmawan, salah satu jajaran KADIN Jakarta Utara, yang selama ini bergerak di bisnis terkait perikanan dan kelautan.
Sementara dalam pertemuan dengan BAKAMLA, HMNI mendapatkan penjelasan dan informasi tentang keamanan laut Indonesia dan gangguan yang mengintai para nelayan.
Karena itu, muncul ide pembentukan SATGASKUS untuk menjaga keamanan laut Indonesia. “SATGASKUS menjadi informan untuk BAKAMLA jika terjadi masalah di laut. Kedua, bersama dengan BAKAMLA RI melakukan sosialisasi hukum terhadap batas-batas laut,” ujar Mersellus Lopis, Bendahara Umum HMNI.
Ketua Umum HMNI menuturkan, ke depan akan ada serangkaian pertemuan dengan pihak-pihak terkait.
Bratatridharma juga menginformasikan bahwa HMNI akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional pada 23-25 April mendatang. Rakernas tersebut diharapkan akan menghasilkan rencana kerja dan panduan bagi pelaksanaan kegiatan HMNI di seluruh Indonesia. HMNI sudah hadir di 34 provinsi dan di 380 kabupaten dan kota. *