
Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Umum Taruna Emas Generasi Bangsa (TEGAS), Dr. (c) MM Ardy Mbalembout, MH, CLA, CTA, CPM MCIArb, menegaskan bahwa bulan suci Ramadhan adalah momen yang tepat untuk meningkatkan kepedulian dan semangat berbagi.
"Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan saat yang paling baik untuk berbagi dengan sesama. Oleh karena itu, TEGAS terus berupaya membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak agar bisa membantu lebih banyak masyarakat," ujar Ardy kepada awak media belum lama ini.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan sektor usaha, termasuk dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
"Saya telah memperkenalkan TEGAS ke KADIN supaya ke depan ada kerja sama yang bisa memberikan manfaat lebih luas," ujar Ardy yang juga merupakan Wakil Ketua Mahkamah Partai DPP Demokrat itu.
Dalam waktu dekat, pengurus TEGAS kata dia, dijadwalkan bertemu dengan perwakilan KADIN untuk membahas potensi kolaborasi lebih lanjut.
Selain itu, Ardy juga telah menjadwalkan audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memperkenalkan visi dan misi TEGAS dalam mendukung pembangunan sosial di Indonesia.
Sementara itu, sbagai bagian dari komitmennya dalam membantu masyarakat di bulan suci Ramadhan, TEGAS menggelar Bazar bekerja sama dengan ElGie Coffee.
Vientje Archangela Gerlani, pelaksana teknis bazar mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk berbagi dengan masyarakat. Salah satu bentuk bantuan yang diberikan adalah menjual pakaian berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau.
"Kita jual baju mulai dari Rp5.000, jadi benar-benar membantu banget," ujar Vientje di lokasi bazar yang berlangsung di ElGie Coffee, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2024).
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak membagikan pakaian secara gratis karena sebagai organisasi sosial, TEGAS tetap membutuhkan dukungan agar bisa terus menjalankan misinya.
"Lebih baik masyarakat membeli dengan harga murah, sehingga mereka tetap merasa berkontribusi dan kita pun bisa terus menjalankan kegiatan sosial seperti ini," tambahnya.
Selain untuk membantu masyarakat secara ekonomi, bazar ini juga diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir yang baru-baru ini melanda Jakarta. Banyak warga kehilangan barang berharga, termasuk pakaian, akibat bencana tersebut.
"Target kita adalah menyediakan pakaian berkualitas dengan harga terjangkau untuk mereka yang membutuhkan, terutama para korban banjir," jelasnya.
Berinovasi dalam Pengelolaan Sampah
Selain bergerak di bidang sosial, TEGAS juga aktif dalam mencari solusi inovatif terhadap masalah lingkungan, terutama pengelolaan sampah.
Waketum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) organisasi itu, Sukanda Chandarayat, ST., M.SI, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi.
"Sampah adalah masalah besar di masyarakat, tapi pengelolaannya masih minim. Kami bekerja sama dengan para teknokrat untuk mengubah sampah menjadi energi gas dan listrik," jelasnya.
Ia mengungkapakan bahwa dari satu ton sampah, bisa dihasilkan sekitar 330 kg batubara hijau, yang nantinya dapat diolah menjadi LPG, metanol, atau sumber listrik. Solusi ini sangat berguna untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses listrik.
"Kami sudah berdiskusi dengan beberapa pemerintah daerah. Namun, karena mereka baru dilantik, mereka masih sibuk dengan anggaran. Secara informal, kami terus mengkampanyekan solusi ini dan menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan sawit untuk mengolah limbahnya," ujarnya.
Ia menegaskan, melalui berbagai programnya, TEGAS terus berkomitmen untuk membantu masyarakat dan mencari solusi inovatif bagi tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia.*