Daerah

Dua Pekerja Bangunan Gereja GKI Ditembak KKB di Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan

Oleh : very - Kamis, 05/06/2025 16:06 WIB


Satu dari dua pekerja bangunan yang ditembak KKB saat dibawa aparat gabungan Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz dan Polres Jayawijaya ke puskesmas di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 08.30 WIT. (Foto: SATGAS OPERASI DAMAI CARTENZ)

Papua Pegunungan, INDONEWS.ID - Dua warga sipil yang merupakan pekerja bangunan Gedung Gereja GKI Imanuel Air Garam tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Rabu pagi, 4 Juni 2025 di Kampung Kuantapo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Keduanya masing-masing bernama Saepudin (39) dan Rahmat Hidayat (46). Mereka adalah warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang berprofesi sebagai pekerja sipil, pembangunan gedung gereja tersebut.

Kedua korban meninggal setelah ditembak dua pria, saat sedang bekerja membangun Gereja GKI Imanuel di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Penembakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIT dan dilakukan oleh dua pria bersenjata yang melintas. Berdasarkan keterangan saksi, kedua korban sempat berusaha melarikan diri sebelum akhirnya dikejar dan dieksekusi oleh pelaku.

Kedua pekerja bangunan gereja itu meninggal di tempat usai ditembak. Salah satu korban mengalami luka tembak di kepala yang menembus mata kiri. Sementara korban yang lainnya diembak di bagian ketiak kiri hingga mengenai lengan. 

Berdasarkan pemantauan oleh Satgas, kelompok penembak tersebut diduga kuat sebagai bagian dari jaringan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) pimpinan Egianus Kogoya dan berafiliasi dengan Asbak Koronue dan Hakim dari pasukan Yahukimo.

 

Janji Usut Tuntas

Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani berjanji serius mengusut penembakan tersebut.

Dia mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan KKB ini tergolong brutal dan keji. "Ini perbuatan yang brutal dan keji yang dilakukan oleh KKB, karena menembak pekerja bangunan gereja GKI Emanuel," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Kamis (5/6/2025).

Menurut Faizal, masyarakat sangat membutuhkan pembangunan gereja itu sebagai tempat ibadah. Namun, upaya itu dinodai dengan penembakan tersebut.

"Kami mengencam tindakan brutal yang dilakukan oleh KKB. Kami akan memastikan penanganan serius dari Satgas Damai Cartenz," ujarnya.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan penanganan ini kepada aparat keamanan.

"Kami menghimbau seluruh masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, khusus di Distrik Asotipo untuk tetap tenang dan mempercayakan keamanan kepada aparat keamanan, baik kepolisian dan TNI," ujarnya. 

Hari ini, Kamis (5/6), kedua jenazah dipulangkan ke kampung halamannya di Purwakarta, Jawa Barat.

Keduanya diberangkatkan dari Bandara Wamena menggunakan pesawat Trigana Cargo dengan nomor registrasi PK-YSV sekitar pukul 08.45 WIT. Selanjutnya, jenazah tiba di Bandara Sentani, Jayapura pada pukul 09.40 WIT dan langsung dipindahkan ke Gudang Kargo Garuda untuk proses pengiriman lebih lanjut menuju Cengkareng.

Adapun penerbangan dari Bandara Sentani menuju Bandara Soekarno-Hatta dijadwalkan pada hari yang sama pada pukul 14.00 WIT menggunakan layanan kargo Garuda Indonesia.

 

PGI Menyatakan Keprihatinan

Menyikapi hal tersebut, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta agar kasus itu diusut tuntas dan pelaku diganjar hukuman setimpal.

“Kasus ini harus segera diinvestigasi oleh Komnas HAM bekerja sama dengan tim yang dibentuk pemerintah, termasuk pemerintah daerah dan gereja untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku pembunuhan tersebut sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” kata Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (5/6).

PGI menegaskan, kedamaian Kota Wamena sebagai ibu kota Provinsi Papua Pegunungan haruslah dijaga dan dipertahankan bagi siapapun yang berdomisili dan bekerja di sana.

Ditegaskannya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu segera memfasilitasi dan membuka ruang dialog yang setara, terbuka dan bermartabat dengan pelibatan gereja untuk mencegah berulangnya tragedi kemanusiaan ini dan fokus pada upaya mengakhiri konflik di Papua dengan mendorong pihak-pihak terkait duduk bersama mencari solusi damai.

“Kami sangat prihatin dengan kejadian mengenaskan tersebut. Warga sipil tak bersenjata dan tak bersalah kembali menjadi korban. PGI ikut merasakan dukacita mendalam bersama kedua keluarga korban. Kami berharap kejadian ini tidak berulang lagi dan memakan korban jiwa warga sipil lebih banyak lagi,” pungkasnya. *

 

Artikel Lainnya