Jakarta, INDONEWS.ID – Pemerintah menegaskan ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga di tengah ketidakpastian global. Pada kuartal II 2025, ekonomi nasional tumbuh solid sebesar 5,12% (yoy) dengan inflasi Juli 2025 terkendali di level 2,37%.
Dengan target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 sebesar 5,2% (yoy), pemerintah terus menggenjot berbagai kebijakan pendukung, mulai dari peningkatan investasi, impor barang modal, belanja modal, hingga deregulasi aturan untuk mempermudah perizinan, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kalau ekonomi keluarga aman, saya yakin ekonomi secara keseluruhan juga relatif aman,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 yang digelar Sampoerna Retail Community (SRC) di Jakarta, Jumat (22/8).
Airlangga menegaskan bahwa penguatan UMKM menjadi prioritas pemerintah. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus diperluas agar semakin banyak pelaku usaha yang mendapat akses permodalan untuk berkembang. Dengan lebih dari 50 juta UMKM yang ada, pemerintah mendorong digitalisasi data dan sistem agar UMKM tercatat dengan baik dan bisa lebih terintegrasi dengan ekosistem ekonomi nasional.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyebutkan bahwa 88,7% penduduk Indonesia kini telah menggunakan jasa keuangan formal. Karena itu, digitalisasi pembayaran yang diterapkan UMKM binaan SRC menjadi langkah positif dalam memperkuat daya saing. Ia mengapresiasi peran SRC yang menaungi lebih dari 250 ribu toko kelontong di seluruh Indonesia, yang tidak hanya berdampak pada pelaku usaha, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan perekonomian nasional.
Menko Airlangga turut mengapresiasi kerja sama SRC dengan sejumlah BUMN dan swasta, termasuk Bank BRI, Telkom, Bulog, Pos Indonesia, dan Pertamina Retail. Sinergi lintas sektor tersebut diharapkan memperkuat ketahanan UMKM dalam menghadapi era digital sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
“Acara ini adalah bukti nyata Indonesia Incorporated. Pemerintah, pengusaha, media, dan UMKM harus bersama-sama menjaga resiliensi ekonomi Indonesia. Produksi dan industri harus terus didorong, termasuk pemanfaatan KUR untuk sektor produksi,” tegas Airlangga.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman, sejumlah deputi Kemenko Perekonomian, Presiden Direktur PT HM Sampoerna, pimpinan Pertamina Patra Niaga, Pertamina Retail, Telkomsel, Perum Bulog, jajaran direksi bank-bank Himbara, serta perwakilan UMKM binaan SRC.
Pemerintah menegaskan, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional sangat bergantung pada peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Dengan dukungan digitalisasi, akses permodalan, dan kolaborasi lintas sektor, UMKM diharapkan semakin mandiri, berdaya saing, dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.*