INDONEWS.ID

  • Senin, 30/07/2018 15:54 WIB
  • Banyak Godaan, Golkar: Koalisi Parpol Pendukung Jokowi Solid

  • Oleh :
    • budisanten
Banyak Godaan, Golkar: Koalisi Parpol Pendukung Jokowi Solid
Walau banyak godaan, Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, kembali menegaskan bahwa koalisi partai politik pendukung Joko Widodo sebagai capres solid. (foto:dok)

Jakarta, INDONEWS.ID – Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan, koalisi partai politik atau parpol pendukung capres Joko Widodo atau Jokowi tetap solid. Formasi dan peta pendukung pemerintahan Jokowi dua periode tidak akan berubah meski banyak godaan.

Golkar bersama, PDIP, NasDem, PPP, PKB, dan Hanura, bersama tiga partai pendatang baru, PSI, Perindo, dan PKPI, memang terus memperlihatkan soliditasnya untuk mendukung pencapresan Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Baca juga : Melalui "Rekomendasi Manado", Ormas Tri Karya Golkar Kokoh Dukung Airlangga Hartarto

Pada Pemilu 2014, Golkar meraih 18,4 juta suara atau sekitar 14,7 persen suara sah nasional. Sayangnya suara Golkar yang besar belum menjamin satu posisi cawapres bagi Jokowi.

"Tidak akan ada koalisi baru," tegas Airlangga saat bersilaturahmi dengan Habib Luthfi di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Baca juga : Gerindra dan Demokrat Rapat ke Pemerintah, Peneliti: Sinyal Kuat Koalisi Jokowi Tak Solid

Secara terpisah, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I Partai Golkar Nusron Wahid, menyatakan, walau kemungkinan tidak akan digandeng sebagai cawapres, Jusuf Kalla diyakini akan tetap membantu pencalonan Jokow sebagai capres. 

"Saya optimis Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla meski nanti berpisah, dalam arti tak lagi menjadi wakil, saya kira mereka masih punya hubungan baik dan saling membantu," kata Nusron Wahid, di kawasan SCBD, Jakarta.

Baca juga : Airlangga Hartarto Diprediksi Terpilih Aklamasi di Munas Golkar 2019

Jusuf Kalla terganjal aturan dalam UU Pemilu maupun UUD 1945 untuk kembali mendaftar sebagai bakal calon wakil presiden. Bahkan, persoalan itu juga tengah digugat ke Mahkamah Konstitusi, dan Jusuf Kalla menjadi pihak terkait.

Menurut Nusron,  Partai Golkar juga yakin tidak ada migrasi pemilih jika nanti Jusuf Kalla tidak mendukung Jokowi. Karena, perilaku pemilih di Indonesia tidak tergantung pada pilihan seorang tokoh. (ato)

Artikel Terkait
Melalui "Rekomendasi Manado", Ormas Tri Karya Golkar Kokoh Dukung Airlangga Hartarto
Gerindra dan Demokrat Rapat ke Pemerintah, Peneliti: Sinyal Kuat Koalisi Jokowi Tak Solid
Airlangga Hartarto Diprediksi Terpilih Aklamasi di Munas Golkar 2019
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas