INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/12/2018 09:50 WIB
  • Arcandra: Target Bauran EBT Adalah Penentu Kedaulatan Energi

  • Oleh :
    • very
Arcandra: Target Bauran EBT Adalah Penentu Kedaulatan Energi
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. (Foto: detik.com)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar kembali menekankan target capaian bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan penentu tercapainya kedaulatan energi di Indonesia. Untuk itu, paradigma pengelolaan energi juga harus berubah.

Hal ini disampaikan Arcandra saat menjadi pembicara di Acara Konferensi Nasional Dewan Eksekutif Mahasiswa se Indonesia di Auditorium UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (4/12).

Baca juga : Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam

Menurutnya, kedaulatan energi menjadi keharusan karena pemenuhan energi dari dalam negeri akan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, terutama yang berasal dari minyak dan batubara.

"Kapasitas terpasang EBT kita terus meningkat dan paradigma pengelolaan energi nasional harus berubah, dari energi sebagai komoditas ke energi sebagai penggerak roda ekonomi. Melimpahnya sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia selayaknya bisa dimanfaatkan secara optimal," kata Arcandra.

Baca juga : Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat

Lebih lanjut Arcandra menjelaskan, salah satu tantangan pengembangan EBT saat ini adalah mahalnya teknologi yang banyak diimpor dari luar negeri. Untuk itu penguasaan teknologi juga harus mendapatkan prioritas sehingga tidak lagi tergantung pada teknologi luar negeri.

"Kalau kita belum memiliki teknologi, boleh kan kita menggunakan teknologi yang ada dari luar negeri. Kemudian kita belajar untuk menutupi gap (celah ketertinggalan) tersebut," jelas Arcandra.

Baca juga : Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa

Pemanfaatan energi secara maksimal dengan harga yang terjangkau sejalan dengan visi-misi pembangunan sektor energi yang diusung oleh Pemerintah, yaitu Energi Berkeadilan.

"Misi kita adalah untuk melayani seluruh rakyat Indonesia. (Melalui) energi berkeadilan sangat kita harapkan untuk pemerataan kemakmuran hingga pelosok-pelosok negeri," pungkas Arcandra.

Sebagai informasi, hingga September 2018, kapasitas terpasang pembangkit nasional yang dibangun dengan APBN mencapai 62,4 gigawatt. Sementara kapasitas pembangkit panas bumi sebesar 1.948,5 Mega Watt (MW), tidak jauh dari target 2018 sebesar 2.058,5 MW.

Kapasitas terpasang dari PLTS, PLTMH, dan PLTB mencapai 315,1 MW ditambah 75 MW dari PLTB Sidrap. Dari subsektor bioenergi, kapasitas pembangkit yang terpasang sebesar 1.857,5 MW, terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, Biogas, Sampah Kota dan BBN, yang sebagian besar merupakan PLT off-grid. (Very)

 

Artikel Terkait
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas