INDONEWS.ID

  • Senin, 25/03/2019 17:11 WIB
  • Kisah Importir Bawang Putih yang Menjadi Petani, Penangkar dan Penyedia Benih

  • Oleh :
    • Syailendra
Kisah Importir Bawang Putih yang Menjadi Petani, Penangkar dan Penyedia Benih
Pertanian Bawang Putih di Desa Licin Kecamatan Lijen Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi, Indonews.id - Jika Anda pergi ke daerah wisata Ijen yang berada di Desa Licin Kecamatan Lijen Kabupaten Banyuwangi, Anda akan menemukan hamparan tanaman bawang putih. Sejauh mata memandang, tanaman bawang nampak subur dan indah dipandang.

Di daerah itu terdapat 125 hektare tanaman bawang putih milik PT Perkebunan Lidjen yang disewa oleh salah satu importir bawang putih asal Surabaya. Penanaman tersebut merupakan komitmen realisasi wajib tanam sebagai syarat penerbitan rekomendasi impor bawang putih yang diajukannya.

Baca juga : Peta Jalan Swasembada Bawang Putih, Wujudkan Lumbung Pangan Dunia

Setiap hari, setidaknya 1.000 orang penduduk desa yang berasal dari daerah sekitar bekerja di lahan itu. Tugas mereka adalah menyiram, memupuk, menyiangi rumput hingga memilah hasil panen untuk diproses menjadi benih. Kawasan tersebut kini menjelma menjadi bagian urat nadi masyarakat sekitar Lijen.

Penanaman bawang putih di Lijen telah dimulai sejak 2017 lalu. Awalnya menanam untuk mengejar syarat penerbitan rekomendasi impor. "Namun seiring perjalanan waktu, kami mendapati fakta bahwa agribisnis bawang putih lokal sangat menguntungkan jika dikelola secara profesional, mulai dari budidayanya hingga prosesing menjadi benih,” ungkap Ferry, Direktur Utama importir.

Baca juga : Stabilkan Harga Bawang Putih, Kemendag Lakukan Operasi Pasar

Feri mengaki, saat ini predikatnya makin bertambah, dari semula hanya sebagai nett importir, sekarang menjadi petani, penangkar dan penyedia benih. Perusahaan ini bahkan sudah kontrak dengan dinas untuk penyediaan benih kegiatan APBN. Selain menguntungkan, wajib tanam diakuinya menjadi kehormatan karena bisa bersinergi dengan pemerintah mewujudkan target swasembada bawang putih sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.

Ferry tak bisa menyembunyikan kecewaaanya saat ada pihak-pihak menuding tidak ada importir yang tanam bawang putih. “Saya tidak tau apa motifnya, yang penting kami benar-benar telah menyelesaikan kewajiban tanam kami. Silahkan datang ke kebun sederhana kami kalau ingin menyaksikan langsung,” jelasnya.

 

Artikel Terkait
Peta Jalan Swasembada Bawang Putih, Wujudkan Lumbung Pangan Dunia
Stabilkan Harga Bawang Putih, Kemendag Lakukan Operasi Pasar
Artikel Terkini
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas