INDONEWS.ID

  • Minggu, 26/05/2019 16:53 WIB
  • Pemilu Serentak & Politik Identitas Kemunduran Demokrasi

  • Oleh :
    • budisanten
Pemilu Serentak & Politik Identitas Kemunduran Demokrasi
Ray Rangkuti, Pemilu serentak dan lahirnya politik identitas sebuah kemunduran demokrasi. (foto : bs)

Jakarta, Indonews.id - Pemilu serentak yang dilakukan pada 17 April 2019, dinilai perlu direview lagi karena ternyata melahirkan beberapa persoalan.

Salah satunya beban kerja penyelenggara Pilpres dan Pileg menjadi berlebihan, hingga jatuh korban meninggal dunia ratusan petugas KPPS. 

Baca juga : Psikolog : Abaikan Jejak Kesehatan, Petugas KPPS Banyak yang Meninggal

"Maka saya setuju, apa yang disampaikan Pak Letjen Agus Widjojo (Gubernur LEMHANAS) Pemilu saat ini masih dalam eksperimen, dan masih mencari format terbaik, sehingga di masa mendatang mendapatkan solusi terbaik," ujar Ray Rangkuti, pengamat politik. 

Pengamat dari Lingkar Madani itu juga menambahkan bahwa Pilpres tahun ini melahirkan politik identitas, menjual agama untuk kepentingan politik. 

Baca juga : Budayawan NU : Jangan Kita Terkotak Kotak Hanya Karena Pemilu

"Ini juga hal yang menurut saya sebuah kemunduran demokrasi, karena untuk "menjual" agama Islam misalnya, tidak harus menjadi kyai atau ustad. Ini harus diperbaiki ke depan," lanjut Ray. 

Pengamat politik berusia 50 tahun itu juga mengkritik statement Bambang Widjajanto selaku kuasa hukum Prabowo Sandi yang menjustifikasi MK sebagai bagian dari rezim yang sekarang. 

Baca juga : Diskusi Pers Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Konstitusional di Balai Sarwono

"Mestinya, Pak BW sebagai seorang ahli hukum tidak menyampaikan statement yang seolah olah jika nanti misalnya MK memutuskan paslon 02 kalah, MK bagian dari rezim. Ini narasi yang berbahaya," terang Ray. 

Hal itu disampaikan Ray pada Diskusi Pers pada Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Konstitusional oleh Fokal UI di Balai Sarwono, Kemang, Jaksel, Minggu (26/5/2019) sore. (bs) 

 

Artikel Terkait
Psikolog : Abaikan Jejak Kesehatan, Petugas KPPS Banyak yang Meninggal
Budayawan NU : Jangan Kita Terkotak Kotak Hanya Karena Pemilu
Diskusi Pers Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Konstitusional di Balai Sarwono
Artikel Terkini
Antisipasi Kebijakan Ekonomi dan Politik dalam Perang Iran -Israel
Berangkatkan Lebih dari 10 Ribu Penumpang, Mudik Gratis di Sumut Berhasil Tekan Penggunaan Sepeda Motor
Pimpinan PNM Tegaskan Program Mekaar Solusi bagi Perempuan Indonesia
Kisah Sukses Dewi, Nasabah PNM Kembangkan Bisnis Minuman Kesehatan
Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas