INDONEWS.ID

  • Senin, 01/07/2019 21:20 WIB
  • Terjalnya Pencarian Heli MI-17 di Pegunungan Bintang

  • Oleh :
    • luska
Terjalnya Pencarian Heli MI-17 di Pegunungan Bintang
Helikopter MI 17 milik TNI

Jakarta, INDONEWS.ID - Hingga kini pencarian terhadap helikopter milik TNI yang dilaporkan hilang di Papua masih terus dilakukan. Proses kegiatan pencarian dimulai pada pukul 07.00 WIT hingga pukul 15.00 WIT.

Hingga hari keempat pencarian, belum ada tanda-tanda heli berjenis MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 tersebut dapat ditemukan.

Baca juga : Hingga Hari ke 42 Keberadaan Heli MI-17 Masih Tanda Tanya

"Pencarian melalui udara dengan mengerahkan dua unit helly Bell 412 TNI AD, satu unit CN 235 TNI AU sebagai supporting flight dan satu unit helly Bell 206 perbantuan penerbangan sipil," kata Kapendam Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangan tertulisnya saat dikonfirmasi, Senin(1/7/2019).

Dijelaskan Aidi, untuk pencarian melalui darat dilakukan oleh Tim SAR darat dengan kekuatan kurang lebih 100 orang mencakup 3 wilayah yaitu di Kabupaten Oksibil dan Kabupaten Jayapura.

Baca juga : Diduga Belum Tuntas Pembayaran Ganti Rugi, Ratusan Warga Papua Blokade Bandara Oksibil

Ditambahkan Aidi yang juga anggota Korps Baret Merah ini, proses pencarian dihentikan sementara pada pukul 15.00 WIT dengan pertimbangan cuaca yang tidak memungkinkan. Proses pencarian akan dilanjutkan esok hari.

Dalam kesempatam yamg sama, Danlanud Silas Papare Jayapura, Marsma Tri Bowo Budi Santoso menyebutkan medan pencarian helikopter MI 17 sangat ekstrem, bertebing dan curam, bahkan faktor cuaca juga selalu menghambat operasi pencarian helikopter yang hilang kontak pada Jumat (28/6/2019).

Melalui pesan singkatnya, Danlanud Silas Papare ini menjelaskan kendala utama pencarian helikopter MI 17 adalah cuaca karena perubahan cuaca di Oksibil setiap 15 menit harus dipantau, sementara di daerah lain cukup dua jam sekali.

"Jadi pencarian helikopter ini sangat tergantung dengan cuaca. Penerbangan pertama untuk pesawat CN235 ke Oksibil lalu kembali ke Jayapura kemudian mensortir barang dan mau kembali tidak bisa tidak bisa karena cuaca di Oksibil makin memburuk," katanya.

Tim pencarian pada hari keempat ini dikomandani oleh Danrem 172/PWY Kol Inf Binsar Sianipar, kemudian Komandan Skadron Udara 31/Serbu Letkol CPN I Made Ardana juga ikut turun ke lapangan untuk mensuport visi-misi dari helikopter jenis bell yang sedang beroperasi.

Sebagai informasi, telah diterima informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura bahwa pada pukul 14.00 WIT 28/06/06/2019 bahwa pesawat MI-17 dengan Noreg HA-5138 milik Penerbad TNI AD mengalami lost contack saat melaksanakan misi penerbangan dari bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura. Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari 07 orang crew dan 05 orang personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos.

Pesawat tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Beberapa pos-pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara.

Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil ibu kota Kab. Pegunungan Bintang dalam rangka refuel. Pada pukul 11.44 WIT Helly MI-17 take off dari bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Helly MI-17 landing di Sentani pkl. 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Helly tersebut.

Dilaporkan bahwa pada saat Landing dari bandara Oksibil kondisi cuaca baik dengan jarak pandang 6-7 km, namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat route antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat.

Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil a.n Ibu Dita dilaporkan bahwa kontak terakhir dengan pesawat pada pukul 11.49 WIT (5 mnt dr T/O) dan berada di ketinggian 7800 ft, 6 NM ke utara.

Adapun lima orang prajurit TNI yang hilang kontak berasal dari Yonif 725 Woroagi Sulawesi Tenggara. Kelimanya yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Kelimanya diberangkatkan menuju Papua pada 8 November 2018. Bersama dengan 445 orang prajurit lainnya, pasukan Yonif 725 Woroagi ditugaskan di Pegunungan Bintang Papua dan Kabupaten Keerom.

Rencananya, personel Yonif 725 Woroagi akan bertugas hingga September 2018. Namun, hingga hari ini belum ada rencana penarikan pasukan.
(Lka)

Artikel Terkait
Hingga Hari ke 42 Keberadaan Heli MI-17 Masih Tanda Tanya
Diduga Belum Tuntas Pembayaran Ganti Rugi, Ratusan Warga Papua Blokade Bandara Oksibil
Artikel Terkini
Akibat Banjir Bandang Di Tanah Datar, 8 warga Tewas dan 12 Orang Masih dinyatakan hilang
Pj Gubernur Agus Fatoni Lepas Keberangkatan 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas