INDONEWS.ID

  • Rabu, 17/07/2019 10:34 WIB
  • Enam Meninggal Pascagempa Halmahera Selatan M 7,2

  • Oleh :
    • very
Enam Meninggal Pascagempa Halmahera Selatan M 7,2
Gempa di Desa Tabamasa, Halmahera Selatan melululantakkan rumah penduduk. (Foto: BNPB)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Enam korban meninggal diidentifikasi BPBD setempat pascagempa M 7,2 yang terjadi pada Minggu (14/7). Lima korban diakibatkan reruntuhan bangunan, sedangkan satu korban meninggal di pengungsian.

Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui siaran pers, Selasa (17/7) mengatakan, satu korban meninggal dunia, Saima (90), warga Nyonyifi meninggal dunia di pengungsian daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur.

Baca juga : Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan

Berikut ini nama korban meninggal dunia lainnya pascagempa tersebut:

1) Ibu Aisyah (54 tahun), asal Desa Ranga-Ranga, Gane Barat Selatan

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana

2) Aspar Mukmat (20), Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan

3) Sagaf Girato (50), Desa Yomen, Joronga

Baca juga : Bupati Maybrat Sambut Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (KABINDA) Papua Barat

4) Aina Amin (50), Desa Gane Luar Kec. Gane Timur Selatan

5) Wiji Siang (60), Desa Gane Luar Kec. Gane Timur Selatan

Agus mengatakan, bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat. “BNPB mengirimkan  1 unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya. Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi (16/7),” ujarnya.

Selain pengiriman via udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal. Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan.

Sejauh ini, kata Agus, Pemerintah Halmahera Selatan telah membentuk pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat. Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah (pemda) yang dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha.

“Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15 - 21 Juli 2019,” ujarnya. (Very)

 

Artikel Terkait
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Bupati Maybrat Sambut Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (KABINDA) Papua Barat
Artikel Terkini
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas