INDONEWS.ID

  • Senin, 12/08/2019 09:47 WIB
  • Akibat Kekeringan, Warga Di Gunung Kidul Jual Kambing Untuk Beli Pasokan Air Bersih

  • Oleh :
    • Ronald
Akibat Kekeringan, Warga Di Gunung Kidul Jual Kambing Untuk Beli Pasokan Air Bersih
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunung Kidul, Bambang Wisnu Broto, kemarau panjang yang melanda wilayah ini menyebabkan warga warga di Dusun Jerukgulung, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop sulit mendapatkan air. Bahkan sampai ada warga di daerahnya ada yang sampai menjual hewan ternaknya untuk membeli air bersih. (Foto : Ilustrasi)

Gunungkidul, INDONEWS.ID - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Edy Basuki mengatakan, setidaknya sudah ada 14 kecamatan dari 18 kecamatan di Gunung Kidul telah melaporkan warganya mengalami kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini. Bantuan dropping air bersih masih terus dilakukan, baik oleh pemkab, swasta, maupun masing-masing pemkec yang mempunyai anggaran dan tangki.

Kecamatan yang terkena dampak krisis air dan sudah mendapatkan bantuan air bersih antara lain Girisubo, Rongkop, Tepus, Paliyan, Panggang, Purwosari. Kemudian Ngawen dan Nglipar. Edy menjelaskan, kecamatan tersebut sudah langganan kekeringan setiap musim kemarau.

Baca juga : Sebanyak 28 Desa di Bogor Alami Kekeringan, Warga Kekurangan Air Bersih

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunung Kidul, Bambang Wisnu Broto, kemarau panjang yang melanda wilayah ini menyebabkan warga warga di Dusun Jerukgulung, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop sulit mendapatkan air. Bahkan sampai ada warga di daerahnya ada yang sampai menjual hewan ternaknya untuk membeli air bersih.

Dikatakan Bambang, fenomena menjual hewan ternak saat kemarau biasa terjadi. Warga menjadikan hewan sebagai tabungan, dimana saat membutuhkan uang maka mereka akan menjual hewan ternaknya.

Baca juga : BMKG Kupang: Kekeringan Ekstrem Landa Sejumlah Wilayah di NTT

"Hewan ternak itu tabungan bagi masyarakat," ujarnya.

Selanjutnya, setelah kebutuhannya terpenuhi, warga setempat biasanya kembali membeli hewan yang berukuran kecil.

Baca juga : Lindungi Hewan Domestik, Pemkot Yogyakarta Bakal Larang Warga Konsumsi Daging Anjing

 

"Diganti hewan ternak yang kecil kemudian dibesarkan lagi. Itu luar biasa," sambung Bambang.

Suginem salah satunya. Perempuan berusia 49 tahun ini merupakan salah satu penduduk Dusun Jerukgulung yang mengaku menjual ternak berupa kambing demi mendapatkan persediaan air bersih. Ia melepas satu ekor kambing agar memiliki dana untuk membeli air bersih.

"Saya belikan air bersih satu tangki isinya 6 ribu liter," katanya.

Menurut Suginem, satu tangki air bersih seharga Rp 120 ribu bisa mencukupi kebutuhan selama tiga pekan. Pasokan air itu menopang kebutuhan dirinya beserta suami dan dua anaknya.

"Selain membeli air bersih, uang hasil penjualan ternak ini juga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga biaya keperluan anak-anaknya," taandasnya. (rnl)

 

Artikel Terkait
Sebanyak 28 Desa di Bogor Alami Kekeringan, Warga Kekurangan Air Bersih
BMKG Kupang: Kekeringan Ekstrem Landa Sejumlah Wilayah di NTT
Lindungi Hewan Domestik, Pemkot Yogyakarta Bakal Larang Warga Konsumsi Daging Anjing
Artikel Terkini
Saksikan Pekan Gawai Dayak Kalbar, Ratusan Warga Malaysia Serbu PLBN Aruk
Buka WWF ke-10, Presiden Jokowi Berharap Bisa Ciptakan Kepastian Distribusi Air Bersih
Realisasikan Investasi di Indonesia, Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Dapat Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal
Macet, Menteri AHY Memilih Jalan Kaki ke Acara Pembukaan WWF
Pj Bupati Maybrat Hadiri Festival BENLAK 2024, Peringati Hari Jadi ke-17 Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas