INDONEWS.ID

  • Jum'at, 16/08/2019 11:35 WIB
  • Kualitas Udara Ibu Kota Terburuk Di Dunia, Kawasan Pejaten Terburuk Di Jakarta

  • Oleh :
    • Ronald
Kualitas Udara Ibu Kota Terburuk Di Dunia, Kawasan Pejaten Terburuk Di Jakarta
Berdasarkan Indeks polusi udara (US AQI) Jakarta berada diangka 205, kemudian disusul Afganistan dengan 167 US AQI, dan Dubai, Uni Emirat Arab dengan 150 US AQI.

Jakarta, INDONEWS.ID - Lagi-lagi, Ibu Kota Jakarta kembali tercatat sebagai negara yang memiliki udara terburuk nomor satu di dunia.

Berdasarkan Indeks polusi udara (US AQI) Jakarta berada diangka 205, kemudian disusul Afganistan dengan 167 US AQI, dan Dubai, Uni Emirat Arab dengan 150 US AQI.
 
Melansir situs resmi Airvisual, kualitas udara terburuk di Jakarta berada di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dimana polusi udara di Pejaten Barat mencapai 267 US AQI dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 217,3 ug meter per kubik (m3).

Baca juga : Sekjen Kemendagri Dorong Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Pengelolaan Urbanisasi

Tidak hanya kawasan Pejaten, daerah dengan kadar udara terburuk lain berada di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Barat. Tercatat, indeks polusi udara di Jalan Gerbang Pemuda mencapai 250 US AQI dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 200 ug meter per kubik (m3). 

Selanjutnya, di Kebayoran, Jakarta Selatan. Indeks polusi udara di Kebayoran mencapai 205 US AQI dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 155 ug meter per kubik (m3).
 
Kemudian, daerah Rawamangun, Jakarta Timur pun memiliki kualitas udara buruk. Indeks polusi udaranya mencapai 157 US AQI dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 67,1 ug meter per kubik (m3).
 
Sementara yang terakhir ada di wilayah Kramat Kwitang, Jakarta Pusat. Indeks polusi udara di Kramat Kwitang mencapai 102 US AQI dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 36 ug meter per kubik (m3).

Baca juga : Prof Tjandra: Jakarta Sebagai "Global City, Healthy City dan Mega City"

melihat angka dari kadar udara tersebut, dapat disimpulkan jika daerah Pejaten Barat, Kebayoran, dan Rawamangun udaranya sangat tidak sehat untuk segala kalangan. Sedangkan, untuk daerah Kramat Kwitang tidak baik untuk beberapa orang tertentu. (rnl)

Baca juga : Kurangi Polusi Udara, Luhut Minta Jokowi Naikkan Pajak Motor Bensin
Artikel Terkait
Sekjen Kemendagri Dorong Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Pengelolaan Urbanisasi
Prof Tjandra: Jakarta Sebagai "Global City, Healthy City dan Mega City"
Kurangi Polusi Udara, Luhut Minta Jokowi Naikkan Pajak Motor Bensin
Artikel Terkini
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
LPER Dilibatkan BNPT Berikan Kuliah Umum Kepada Peserta Didik di Penajam, dan Kutai Kertanegara, Kaltim
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas